Friday, December 29, 2006

Pembunuhan Karakter




Mana yang lebih susah?
Jadi seorang Music Director disebuah label rekaman, atau menjadi seorang 'Talent Searcher' untuk seorang penyanyi,musisi dan group untuk sebuah label atau hanya jadi seorang 'Producer' sebuah label rekaman?

Kalo dilihat dari segi materi, menjadi seorang Producer jauh lebih mudah, karena seseorang yang mampu menyandang dana, dan pengen disebut sebagai seorang “Producer” akan sangat bisa melakukan apapun yang dia mau dan tentu saja posisi MD dan Talent Searcher akan menjadi sangat sulit dan tidak mempunyai arti lagi. Seperti halnya yang saya rasakan dengan Sony BMG akhir akhir ini.
Sepertinya Sony BMG akhir akhir ini menjadi label yang mengandalkan lagu lagu lama yang di daur ulang untuk tujuan menuai keuntungan besar dan untuk mencetak hits secara instan.
Lihat saja Rio Febrian, Cindy, Ello, Terry, Glenn, Ruth Sahanaya dan masih banyak lagi artis artis dari Sony BMG ini dipaksakan melantunkan lagu yang tidak sejiwa dengan mereka.
Saya tidak mengatakan bahwa semua lagu daur ulang produksi Sony adalah buruk. Tapi masalahnya adalah banyaknya lagu lagu daur ulang yang diambil tidak dengan perhitungan yang matang, asal pilih saja sesuai kehendak sang Producer, yang kadang terasa sangat tidak layak dan terkesan kacangan.
Satu lagu yang paling saya bisa appreciate adalah lagu milik Minggus Tahitu yang didaur ulang oleh Ello. Lagu itu sangat tepat dengan jalur musik Ello, dan sangat membentuk karakter Ello.


Tapi kalian pasti sudah tau kualitas dari seorang Glenn, Rio Febrian, Ruth Sahanaya.
Apa tidak ada lagu lawas yang lebih bagus lagi sehingga Glenn harus menyanyikan lagu “ Sepanjang Jalan kenangan” milik Teti Kadi, lalu “Benci Tapi Rindu” Diana Nasution? Belum Lagi Rio Febrian dengan terpaksa harus bernyanyi “Biarlah Sendiri” milik Rinto Harahap dan Terry berduet dengan Ello menyanyikan Lagu “Kemesraan” milik Franky dan Iwan Fals, Belum lagi Ruth Sahanaya dengan lagu lawasnya Teti Kadi “Layu Sebelum Berkembang” dan sekali lagi Terry di beri lagu “Hatiku Beku” milik Koes Plus.
Tidak ada yang salah dengan lagu lagu mendayu dayu ala Rinto Harahap dan Ariyanto tersebut tapi bukanlah mereka yang pantas menyanyikan lagu lagu tersebut. Porsi mereka bukan disitu dan itu sangat membuat saya atau bahkan anda juga merasa “ ilfil ” mendengar album album mereka saat ini.
Album Terburuk yang pernah saya dengar dari seorang Glenn Fredly adalah album “Aku dan Wanita”
kalian bisa baca Blog saya (
www.anuneano.blogspot.com) yang judulnya “Diggin Your Own Grave” disitu saya bahas banyak album ini.
Terus terang saya merasa terganggu dengan “Titel” Produser ini. Terutama untuk our “New Giant Label” : Sony BMG.
Tau kan siapa yang saya maksud? Benar sekali tiada lain beliau adalah bpk. Jan Djuhana.
Entah karena apa yang ada dipikiran dia. Buat aku itu suatu pemaksaan kehendak dan pembunuhan karakter buat artis artis Sony BMG. Entah kenapa semua artis solo dibawah label ini sepertinya dipaksa memainkan aliran musik yang jauh melenceng dari jalur aslinya. Semua artisnya diharapkan bisa memainkan jenis musik kesukaannya yang menurut aku kurang layak dinikmati dan kacangan!!
Perhatikan saja album debut milik Terry yang release pertengahan taun lalu.
Saya sangat mengenal jenis karakter vokal Terry dan jenis musik yang dia bawakan.
Sebenarnya Terry saya prediksi bisa menjadi icon penyanyi wanita RnB baru Indonesia. Saya kagum dengan aksi panngung dia dan suara uniknya namun sayang sang Producer telah membuat dia menjadio seorang penyanyi Pop biasa saja. Sungguh ini merugikan untuk Terry maupun sang Producer sendiri.
Kalian bisa kalian simak baik baik awal kemunculan Terry dalam single pertamanya yang hanya terdapat di album Rio Febrian yang kedua yaitu ”Katakanlah”, suaranya yang begitu RnB sekali tetapi terasa harmosnis sekali dengan sentuhan musik yang sedikit jazzy. Sampai sampai waktu itu aku tidak sabar untuk segera mendengarkan album baru dari Terry itu.
Namun apa yang terjadi setelah penentian yang cukup lama akhirnya aku harus kecewa dengan album perdana Terry yang jauh melenceng dari apa yang aku idam idamkan.
Penantianku akan icon penyanyi RnB wanita baru pupus sudah.
Walaupun Terry tetap diterima dan albumnya pun cukup sukses tapi karakter Terry sudah secara sengaja dibunuh.
Hanya satu lagu “Dumped Me” yang merupakan karya sendiri dari Terry yang mewakili karakter Terry, selain itu lagu lagu nya sangat terasa terlalu biasa.
Banyangkan saja dia harus menyanyikan lagu 4 lagu daur ulang: “Kemesraan”, “Hatiku Beku”, “Kaulah Segalanya” dan “Janji Manismu”.
Apakah Terry tidak dipercaya menyanyikan lagu baru?
Apakan Terry Harus didongkrak dengan Lagu Lawas?
Sungguh pemikiran yang “Picik” dari seorang yang katanya ingin disebut sebagai “Producer”
+ Buat Risye Dewie Larasaty my dear Pal... Ini janji gua buat kamu untuk tulis lagu lagu Lawas yang didaur ulang kembali. Semoga sukses dengan Radio kamu.. Punya Radio Station adalah cita citaku.. Walaupun aku ga kesampaian, tapi aku senang kamu bisa wujudkan cita2 aku. Heheheh... Good luck ye...

  1. Prahara Cinta Lidya & Imaniar
    Hedi Yunus
    Shelomita
    Rako Prijanto OST “Arisan!”
  2. Dia
    Vina Panduwinata
    Reza
    Sheila Majid
    Danar Idol
  3. Ironi
    Lidya & Imaniar
    Helena
    Dodo Zakaria
  4. Duniaku Tersenyum
    Vina Panduwinata
    Dea Mirela
  5. Meniti Pelangi
    Harvey Malaiholo
    Andien
  6. Melangkah Pasti
    Henry Manuputy
    Sheila Majid
  7. Antara Anyer dan Jakarta
    Atiek CB
    Sheila Majid
    Andi Mariem M & Oddie Agam
  8. Alam Asa
    Vina panduwinata
    Harvey Malaiholo
  9. Kangen
    Dewa 19
    Denada
    Chrisye
  10. Baru Jadi
    Denada
    Ratu
  11. Tidak Sedang Bercinta Lagi
    Dewa 19
    Ratu
  12. Dansa
    Reza
    Ratu
  13. Bersama
    Ruth Sahanaya
    Humania
  14. Merenda Kasih
    Ruth Sahanaya
    Kahitna
  15. Katakan Saja
    Harvey Malaiholo
    Kahitna
  16. Bagaimana
    ELFA'S BOYS
    Kahitna
  17. Tak kan Terganti
    Dea Milrela
    Kahitna
  18. Biarlah Sendiri
    Rinto Harahap
    Rio Febrian
  19. Tanda Tanda
    Mus Mujiono
    Oddie Agam
    Warna
  20. Masih Ada
    2D
    R42
    Warna
  21. Oh Ya?!
    K3S
    Warna
  22. Memori
    Ruth Sahanaya
    Warna
  23. Sinaran
    Sheila Majid
    Warna
  24. Rintangan
    Dian Pramana Poetra & Lidya Noorsaid
    Glenn & Cindy
  25. Andai Kau datang
    Koes Ploes
    Ruth Sahanaya
  26. Why Do You Love Me
    Koes Ploes
    Rio Febrian
  27. Bunga Di Tepi Jalan
    Koes Ploes
    Duta SO7
  28. Aku Ingin
    Indra Lesmana
    Delon
  29. Lilin Lilin Kecil
    Chrisye
    Yuni Shara
    Nania
  30. Tinggalah Kusendiri
    Nike Ardila
    Hedi Yunus
  31. Tak Mungkin Bersatu
    Hedi Yunus
    Pinkan Mambo
  32. Sebatas Mimpi
    Rita Effendi
    Hedi Yunus
  33. Oh Asmara
    Iwan Zen
    Hedi Yunus
  34. Kaulah Segalanya
    Ruth Sahanaya
    Terry
  35. Kemesraan
    Artis MUSICA
    Terry & Ello
  36. Hatiku Beku
    Koes Ploes
    Terry
  37. Pergi Untuk Kembali
    Minggus T
    Ello
  38. Aku Cinta Padamu
    Itang Yunaz
    Sheila Majid
    Glenn
  39. Ratu Sejagad
    Vonny Sumlang
    Ratu
  40. Pertengkaran
    Kiki Maria
    Vina Panduwinata
  41. Astaga
    Ruth sahanaya
    ELFA'S Singer
  42. Satu Jam Saja
    Asti Asmodiwati
    Audy
  43. Tentang Aku
    Jingga
    Andien
  44. Camar yang Pulang
    Aisyah Arifin
    Ruth Sahanaya
  45. Layu Sebelum Berkembang
    Teti Kadi
    Ruth Sahanaya
  46. Belaian Sayang
    Bing Slamet
    Ruth Sahanaya
    Glenn
  47. Untukmu
    Tito Sumarsono
    Rio Febrian
  48. Aku Cinta Kepadamu
    Vina Panduwinata
    Ricci Kalyubi
  49. Sakura
    Fariz RM
    Rossa
  50. Biru
    Vina Panduwinata
    Dian PP & Syaharani
  51. Semua Jadi Satu
    2D & Malyda
    3 Diva
  52. Benci Tapi Rindu
    Diana Nasution
    Glenn
  53. Kumpul Bocah
    Vina Panduwinata
    Glenn
  54. Dansa Yok Dansa
    The Rollies
    Titik Puspa
    Glenn
    Kahitna
  55. Cinta
    Vina Panduwinata
    Chrisye
  56. Kisah Kasih Di Sekolah
    Obbie Messakh
    Chrisye
  57. Dahulu
    The Groove
    Ligerie, Iwan Abdie & Rieka Roslan
  58. Zamrud Khatulistiwa
    Chrisye
    FBI
  59. Menghitung Hari
    KD
    Melly
  60. Miliki Diriku
    Memes
    KD & Anang
  61. Takkan Ada Cinta Yang Lain
    Dewa 19
    Titi DJ
  62. Burung Camar Vina Panduwinata, Idol2
  63. Jelita :Humania, Marcell
  64. Tragedi Semata: Dodo Zakaria, Lidya & Imaniar
  65. Gang Kelinci : Lilis Suryani, Trie Utami
  66. Mutiara Yang Hilang : Teti Kadi ,Vina Panduwinata, Yuni Shara
  67. Kisah Sedih Di Hari Minggu : Koes Ploes, Katara Singer, Marshanda
  68. Manis dan Sayang : Koes Ploes, Katara Singer, Andi /Rif
  69. Tersiksa Lagi : Chris Kaihatu, Utha Likumahua, Syaharani
  70. Didadaku Ada Kamu: Vina Panduwinata, Ratu

aduh cape deh....70 lagu bow..

FYI cari aja album indo idol 1-3 ya bu...

Saturday, December 23, 2006

Label Nakal


Selain duet Lita Zen dan Uthe, ada satu lagi duet yang pengen banget saya denger, yaitu duet-nya Tompi dan Odie Agam.
Sama sama kecil orangnya sama sama punya range dan corak vocal yang hampir sama. Pasti asik banget dengernya. Udah kebayang banget gimana aksi panggungnya dan serunya harmonisasi suara mereka.
Hehehe.. tapi mimpi aja kali yah… “secara” Odie sudah gak tau dimana rimbanya…

Sedikit refreshment buat yang pengen baca lagi biodata beliau, bung Oddie yang terlahir di Medan dengan nama “ Imron Majid”, yang 100% adalah made in Indonesia, kalo ada yang menyangka beliau ini datang dari negeri Jiran sana mungkin wajar saja, karena logat melayu-nya yang sangat kental dan memang separuh hidupnya memang lama tinggal di Singapore, Australia dan Malaysia karena orang tua beliau memang bertugas disana.
Sudah tidak terhitung lagi banyaknya penyanyi penyanyi menjadi besar berkat karya karya Oddie ini, sebut saja Mama Ina, Malyda, Itang Yunaz, Vonny Sumlang, Harvey, Trie Utami, Sheila Majid, Anggun, Utha, Ruth Sahanaya, Mus Mujiono, Chintami, Hetty Koes Endang, Asti Asmodiwaty, Atiek CB, Jean Pattikawa, Broery, and many more.


Beberapa minggu lalu, di sebuah toko CD yang ber-initial “H”, yang juga adalah merupakan milik dari sebuah label recording Indonesia, tanpa sengaja saya melihat CD kompilasi karya karya Oddie Agam.
Baru liat cover depannya saja aku sudah merinding…
Yang ada dipikiranku waktu itu adalah terbayang lagu “Bellina” dari album kedua milik Oddie Agam sekitar akhir taun 84 lalu, tapi begitu membalik cover CD itu dan melirik semua isi dari album ini kontan seleraku hilang.
Isi dari album The Best ini cuman berisikan hit hit Oddie diatas tahun 86 saja termasuk single single duet dia yang hanya sebagian saja, walaupun duet bareng Malyda, Asty Asmodiwaty dan Vina adalah duet yang paling bagus tapi sayangnya lagu tersebut tidak ditemukan disini.
Ada 3 Hits yang dinyanyikan ulang oleh Risma S (entah itu siapa?) menyanyikan kembali lagu hits Oddie diantaranya “Begitulah Cinta dan Antara Anyer dan Jakarta.
Buat saya sendiri tidak ada alasan kenapa harus membeli album ini, “secara” koleksi karya karya Oddie saya masih jauh lebih bagus dari album kompilasi itu jadi saya tidak membeli album yang “aneh” ini.


Sangat terlihat sekali “kenakalan” yang dibuat oleh pemilik recording label ini, CD ini diproduksi oleh pemilik toko CD yang ber-initial “H” yang saya sebut diatas, Label ini juga yang membuat The Best Of Vina sampai 4 volume yang terdiri dari Volume 1 dan 2 kemudian merubah cover dan menjual kembali dengan tetap memasang judul Volume 1 dan 2.
Kalo kalian sempetin baca ‘prakata’ di Album terbaru Mama Ina 1981- 2006, disitu dijelaskan bahwa sebagian besar album the best of Vina yang beredar dipasaran adalah album album illegal yang tanpa mendapat izin dan tanpa sepengetahuan Mama Ina sendiri.
Jadi tentu saja itu adalah pembajakan, jadi wajar harga dan kualitas suaranya pun dibawah standar.

Selain masalah kualitas, pembuat album The Best of Odie Agam ini tampaknya tidak punya pengetahuan dan selera yang cukup baik tentang karya karya dan album album beliau, itu bisa dilihat dari contain lagu lagu yang terdapat dialbum ini sepertinya sangat tidak represent dan terkesan seadanya.
Beda sekali dengan Musica dan Prosound yang telah membuat banyak album the best dengan cara yang sangat detail termasuk mencantumkan dari mana sumber album dari setiap lagu yang dimasukan di album the best itu, berikut dengan foto foto cover dan tahun release album album tersebut.
Kalian bisa lihat di album Vina 1981-2006 produksi Musica, Terbaik I & II Dian Pramana Poetra dan Immaculate Titi DJ produksi Prosound.

Actually.. Saya bukan anti sama label label “Nakal” itu, karna kadang tanpa diduga sering juga saya dapet koleksi lagu unik yang kebetulan sedang saya cari, tapi saya suka geli aja liat para pembuat album the best yang isinya bukan bener bener yang terbaik.

Entah kapan aku bisa denger lagi lagu “Bellina” ini…
Sampe hari ini aku masih rajin keluar masuk tempat tempat penjual kaset bekas tapi masih belum nemu…
Buat kalian yang mau bernostalgia dengan album album dan single single Oddie,
Aku sisipin secuiiiiil Discography-nya :

1. Hanya Kau Satu
2. Bellina
3. Gadis Sentimentil
4. Oddie Agam
5. Kesempatan
6. Beri ½ Saja
7. LCLR 1986-1987
Judul : Dalam Langkah Kehidupan
8. Hu wi yu (single)
Judul : Kusadari

Friday, December 15, 2006

Penjual Fiksi

The New Enemy Of The State




Lumayan lama juga aku ga bahas lagi tentang film diblog-ku ini, mungkin lagi seneng senengnya ‘bernostalgila’ bahas tentang classic Indo yang menurut aku ga ada matinya.
Aku lagi terkagum kagum aja dengan salah satu film box office Hollywood yang baru aja aku tonton kemaren.
Ga abis pikir kenapa film ini bisa nembus urutan ke-7 Box Office America minggu lalu padahal ini bukan film seperti OO7 yang setiap hari teaser dan iklannya (bersama produk digital camera dan Handphone) ada dimana mana, bahkan tidak semua bioskop top di bandung memutar film ini, jadi apa special-nya?
Hollywood benar benar mengerti apa itu kata “Fiksi” dan dia bisa membuat segalanya terasa nyata dan jadi masuk akal padahal kita sedang menonton sebuah fiksi.
Segala khayalan dibuat sedemikian natural sehingga bisa diterima akal dengan kedok tehnologi.


Tidak ada yang original dari film ini, semuanya adalah gabungan dari beberapa fiksi yang pernah ada dan diramu ulang menjadi tontonan yang diberi judul “Déjà vu”. Tema utamanya sangat mirip sekali dengan "Enemy of The State" nya Will Smith dan kalo kalian pernah nonton film “The Lake House” nya Keanu Reeves dan Sandra Bulloc kalian pasti nemuin juga perbedaan dimensi waktu yang menjadi tema utama film ini. Bedanya disini bisa jelas terlihat melalui TV besar dan jarak waktunya hanya berbeda 4.5 hari saja sedangkan di The Lake House dimensi waktunya sekitar 4 yahun kalo tidak salah. Selain tema film “Time Machine”nya Samantha Mumba dan Guy Pearce juga “Back To The Future”nya Micheal J. Fox yang bisa memindah kan seseorang dari masa sekarang ke masa sebelumnya juga dipakai disini.
Déjà Vu juga sepertinya agak malu malu untuk mengakui kalo dia juga terinspirasi oleh film keren “Final Destination” yang bisa merubah takdir kematian seseorang.
Karna di ujung film ini berakhir dengan Happy Ending kebalikan dari “Final Destination”.
Nah.. makanya jangan tanggung tanggung kalo sudah menyangkut Fiksi, sekalian ngaco aja!! Lha wong memang ngayal…
Mudah mudahan bisa ditiru oleh sineas Indonesia buat lebih kreatif lagi membuat cerita filem walaupum itu bukan cerita original.
FYI film ini dibuat untuk membantu semangat hidup para korban bencana badai di NO sana.

Friday, November 24, 2006

Diggin' Your Own Grave

Diggin’ Your Own Grave

Masih Ingat Album "Selamat Pagi, Dunia!" di taun 2003 milik nyong ambon ini?

Album yang menuai banyak pujian dan penghargaan ini dibuat versi Re-packaged nya dalam bentuk VCD dan DVD 2004 lalu.

Mungkin taun itu memang taun “hokkie” buat Glenn, Album Re-package nya pun tetap laku keras.


Setelah itu lagu karya karya Glenn pun sepertinya menjadi most wanted dari artis artis kenamaan Indonesia dan frekwensi kemunculan Glenn disegala media ditahun 2004-2005 pun akhirnya menjadi semakin sering dan semakin populer.

Jumlah album solo dan single-nya pun dalam kurun waktu 2 tahun saja mencapai lebih dari 9 album. LUARRR BIASA!!
Mulai dari album Re-package, Album AFI junior, Album AFI( Terbaik Bersama ), Album Kita Untuk Mereka, Album Cindy, Album Salute to Koes Bersaudara, Best Duet Love Songs, Album OST Cinta Silver dan yang terakhir adalah “Aku dan Wanita”.

Sekali lagi... Dari deretan album album diatas (yang pastinya belum semuanya saya sebutkan) dan pasti ada ‘mis” nya juga, hanya berjarak waktu 2 tahun saja dan mungkin juga lebih dari dalam 9 album karna mungkin record saya masih belum lengkap.

Sungguh sangat produktif untuk ukuran artis Indonesia dan untuk pencinta berat Glenn Fredly sungguh harus menyidiakan budget extra untuk tetep tidak ketinggalan setiap album dan single-nya..

Album diatas itu, baru album yang memang berisikan single Glenn dan dinyanyikan oleh dia juga tidak termasuk album artis lain yang membawakan karya Glenn.
Mungkin jumlahnya bisa belasan.

Untuk aku sendiri tidak terlalu appreciate untuk banyaknya jumlah album yang Glenn lempar ke pasaran.

Aku justru malah takut akhirnya semua itu jadi boomerang untuk karir dia sendiri.

Karna aku lihat tidak ada satupun dari banyaknya album tersebut yang bisa menyamai kesuksesan album “Selamat Pagi, Dunia!”

Sepertinya pecinta musik Indonesia pun tidak lagi melirik 2 album terakhri Glenn yang dikeluarkan dengan jarak yang sangat dekat sekali.

Sungguh sangat disanyangkan, mungkin pecinta musik Indonesia sudah mulai jenuh atau juga bosan dengan lagu lagu Glenn yang terlalu sering muncul ini?

Too pity... I think, He's Diggin’ His Own Grave!

Terus terang untuk album terakhir Glenn : "Aku dan Wanita" menurutku adalah album Glenn yang paling buruk yang pernah saya dengar.

Entah Kenapa Judul Album ini harus diberi judul "Aku Dan Wanita" ?

Padahal kalo dilihat dari isi lagu lagu di album ini, pantasnya album ini diberi judul : “Aku dan Tante Tante”

Coba saja kalian dengar dan simak isi lagu lagu dialbum ini…

Wanita angkatan sekarang mana ada yang mengenal lagu lagu tahun 70-80an seperti itu??
Pastilah Tante dan Oma kita yang lebih mengenalnya.

Jadi "wanita" yang mana yang dimaksud Glenn??

Terus terang lagu yang aku dengar album ini hanyalah lagu kolaborasi “Jamie Aditya dan Glenn".

Sepertinya anda pun membeli album ini hanya karena "Jamie Aditya" saja…

Setuju?

Friday, October 13, 2006

Local Label ( Part 2 )

Prosound Vs Musica



Sepertinya sampai hari ini mama Ina belum bisa menepati janjinya untuk membuat album aransemen ulang dari lagu lagu lama beliau bersama Addie MS seperti yang mereka utarakan rencananya ini selepas konser 25 tahun ferbuary lalu.
Namun tiba tiba saja bulan September lalu, mama Ina muncul dengan satu single baru dari recording company yang baru pula.
Konon album ini seharusnya muncul pada saat konser akbar bulan febuary lalu, namun karna satu dan lain hal, album ini tertunda hingga bulan september kemarin.
Sebenarnya yang paling aku tunggu adalah re-mastering dari seluruh album mama Ina ini semenjak album pertama tahun 1981 lalu hingga sekarang, bukanlah album kompilasi yang isinya selalu dari itu ke itu saja, karena terus terang lagu indah mama Ina bukanlah lagu yang menjadi hits saja tetapi juga semua lagu lagu mama Ina adalah lagu lagu abadi yang selalu evergreen.
Jadi saya lebih memilih re-mastered ulang dari seluruh album beliau dari pada album kompilasi atau album aransemen ulang, soalnya takut malah emosi dari lagu itu jadi berkurang seperti yang pernah Harvey lakukan dulu di taun 2000 lalu dengan album kumpulan Hits yang diaransemen ulang oleh Andy Rianto.


Kehadiran album baru ini terasa kurang penting dan cenderung membosankan karena dialbum baru ini masih berisikan lagu lagu yang sama dari lagu lagu lama beliau sudah terlalu sering dibuat kompilasi di album album the best of Vina Panduwinata yang kebanyakan adalah illegal.
Mungkin istimewanya album ini adalah kualitas suaranya yang lebih baik dari album kompilasi yang pernah ada karena sudah di re-mastered. Jadi untuk para kolektor, album ini bisa menjadi alternative pengganti CD kompilasi lama yang kualitasnya rendah.
Sebenernya untuk saya pribadi, saya sangat prihatin untuk mama Ina.
Menurut aku mama Ina belum ada tandingannya untuk seorang mbah-nya Diva Penyanyi Wanita Indonesia. Tapi entah kenapa tidak ada satupun label Indonesia yang berani membuatkan re-mastering untuk semua album albumnya semenjak album pertama beliau?
Mama Ina akhirnya harus kalah oleh January Chisty yang telah dibuatkan Prosound re-mastered album albumnya sejak album kesatu dia. Padahal mama Ina jauh lebih pantas mndapatkan penghargaan itu.
Selain January Christy, Prosound juga telah memproduksi ulang album album Karimata dari album 1 sampai 3, meskipun hanya 3 album saja tapi itu sangat berarti buat saya karna akhirnya saya bisa menikmati lagu classic Indo dengan kualitas yang sangat bagus dan dalam format CD.


Sekali lagi terima kasih untuk Prosound yang mungkin satu satunya label yang paling sering membuat CD mastering lagu lagu classic Indo dan untuk kedepan saya sangat berharap Prosound mau mambuat CD untuk duo penyanyi wanita fenomenal di taun 80`an dulu, yaitu: “Lidya dan Imaniar”.
Ada kemiripan musik antara album Vina tempo dulu dengan album Lidya Imaniar (yang hanya 2 album saja) ini.
Karena musisi dan pencipta lagunya pun kebanyakan adalah musisi dan pencipta lagu yang menggarap album album Vina juga. Jadi aku sangat sangat menyukai semua lagu lagu mereka.


Saking fenomenalnya duo ini, ada beberapa lagu mereka yang diciptakan Randi Anwar sampai 3 kali didaur ulang oleh penyanyi lain yang berbeda genre.
Masih inget dong gengan lagu "Prahara Cinta" ?
Lagu itu kemudian dinyanyikan ulang oleh Hedy Yunus, kemudian Shelomita dan yang terakhir adalah Rako Prijanto di album OST film Arisan. Hebatkan??
Selain lagu itu,Randi Anwar pun punya hit yang dibawakan mama Ina yang judulnya : ”Dia”, yang juga pernah dibuat 3 versi artis berbeda selain Vina yaitu: Sheila Majid, Reza dan yang terakhir adalah Danar di album Indonesian Idol 2.
Belum lagi lagu Lidya Imaniar lainnya juga pernah beberapa kali dinyanyikan penyanyi lain, yaitu: “ Ironi” yang pernah dinyanyikan Molucas dan Helena dari Indonesian Idol 1, buah karya Kang Dodo dan James F. Sundah.
Hmmm… jadi siapa yang paling fenomenal nih? Mama Ina..? Lidya & Imaniar, Randi Anwar atau tetep kang Dodo?
Tapi yang jelas mudah mudahan saja Prosound jeli untuk segera membuat Re-mastering album album mereka ini.
Karna sepertinya tanpa harus aku "komporin" juga mungkin Prosound sudah punya rencana itu… Amien….


Balik lagu ke Album Kompilasi mama ini yang baru ini, ada yang janggal dari album baru produksi Musica ini, beberapa sumber menjelaskan Musica telah membeli semua lisensi dari seluruh lagu lagu Vina milik recording lain, tapi kenapa justru lagu lagu Vina yang produksi Musica tidak disertakan dalam album ini.
(For your info, Vina pernah membuat kurang lebih 5 buah single kolaborasi bersama artis lain dari Musica secara duet atau single solo).
Diantaranya adalah album Pagelaran Guruh Soekarno Putra III, album Jockie Suryo Prayogo, album Pop Song XI 1983 (Salamku Untuknya), Album kompilasi duet bersama Iwan fals dan album “Sendiri” milik Chrisye.
Kalo menurut aku jika tujuan album baru vina ini adalah untuk tujuan komersial, sebaiknya Musica memilih lagu lagu dari 5 single Vina milik Musica sendiri yang saya sebut diatas tadi, karena single itu sangatlah sulit didapat dipasaran sehingga semua penggemar Vina pasti berbondong bondong memburu lagu lagu itu, kecuali lagu duet bersama Chrisye dialbum “Sendiri” itu sudah ada bentuk re-masterednya 2 tahun lalu. Tetapi anehnya Musica malah memasukan lagi lagu tersebut dialbum ini.. "kan bosan jadinya!", dan ujung ujungnya fans mama Ina jadi Jenuh dengan lagu yang itu itu saja. Kan jadi Mubajir tuh bikin album baru nya…? Orang jadi males deh belinya, wong isinya udah ada semua.
Makanya tujuan saya menulis ini adalah supaya Musica mau membeli semua album Vina untuk dibuatkan Re-mastered seperti halnya Musica telah membuat re-mastered untuk seluruh album Chrisye.

Salute to Musica…

Ayo label label local… berlomba lah untuk bisa membeli seluruh master album Vina. Karna beliau memang layak untuk itu…
Atau Jackson Record sendiri yang akan membuatnya??

Will anybody hear me…?

Thursday, August 24, 2006

The Reverse (Sweet Revenge)

The Reverse






Kalo sebuah lagu dibuat versi remake, alih bahasa, dinyanyikan ulang, dibuat aransemen baru atau bahkan dibuat versi remix mungkin biasa.
Tapi sejak dulu aku punya hasrat terpendam, sebenernya hasrat ini mungkin timbul dari sebuah dendam juga. Hehehe…
Gimana ceritanya??
Masih ingat dengan lagu ”Terlanjur Sayang” diakhir taun ‘93 lalu milik nya “Memes”
Lagu itu termasuk lagu fave saya, hanya saja kenapa bisa tiba tiba seorang Memes yang menyanyikan lagu itu, sementara seorang penyanyi yang lebih senior dari dia, dengan kualitas suara yang jauh indah diatas Memes dengan jam terbang yang sudah tidak diragukan lagi hanya duduk sebagai Backing Vokal-nya saja.




Mungkin tidak banyak orang tau siapa sih sang Backing Vokal ini?
Dia adalah penyanyi favorit saya: “Netta Kusuma Dewi” yang dulunya tergabung di Kahitna formasi awal bersama Rita Effendy, Carlo Saba, Hedi Yunus tanpa Ronny Waluya.
Kalo dilihat dari pretasi personil personil Kahitna yang rata rata adalah anak anak Bandung, nama Rita dan Hedi sepertinya memang yang paling menonjol dan lebih popular karena mereka pun bisa sukses ber-solo karir diluar Kahitna.
Tapi sebetulnya Netta sendiri setelah hengkang dari Kahitna pun sebenanya masih sangat produktif menghasilkan single single hits dari beberapa album kompilasi dan beberapa single iklan TV, radio, backing vocal dibeberapa album artis Indonesia dan lagu lagu untuk soundrack Film dan Sinetron.
Sebagian Single Netta yang saya ingat adalah : “ Terima Kasih Cinta “ duet bareng Hedi Yunus waktu mereka mengikuti Festival Suara Emas Remaja yang digelar Coca Cola, taun 89 lalu. Lagu ini juga adalah karya dari yang punya group Kahitna yaitu mas Yovie Widianto yang kemudian me-remake ulang lagu ini di album kahitna yang ke 5.
Album Suara Emas Remaja ini adalah awal hengkangnya Netta dari Kahitna, kemudian ditaun berikutnya Netta juga mengeluarkan single : “Cita Diri” yang diambil dari ajang pancari penulis lagu berbakat yang paling bergengsi yang pernah Indonesia punya yaitu LCLR, pada taun 89-90. Mungkin ini juga prestasi terbaik Netta, secara...ajang ini tidak sembarangan orang yang bisa terpilih menyanyikan lagu untuk ajang LCLR ini. Dari anggota Kahitna pun hanya Rita yang pernah mengikuti ajang ini tapi tentunya Netta yang lebih dulu, Bahkan seorang Titi DJ pun baru ditahun berikutnya bisa masuk sebagai penyanyi yang berkesempatan masuk di LCLR ini.



Kemudia Netta pun pernah berkolaborasi dengan Fariz RM untuk kedua kalinya setelah ajang Suara Emas Remaja Coca Cola, yaitu di album Soundtrak Lupus IV, yang singlenya berjudul : “Sepanjang Jaman” dan single ini adalah single yang paling popular yang pernah dia bawakan.
Selain Soundtrack Film, Netta pun beberapa kali pernah menyumbangkan suara emasnya di lagu theme untuk sinetron antara lain: Kedasih, Hikmah, Malin Kundang dan banyak lagi.
Bahkan group musik DKSB yang mempunyai alur musik yang unik pun akhirnya jatuh cinta juga dengan suara Netta ini dan menghasilkan sebuah single: “Sekuntum Kembang”.
Bukan hanya DKSB saja yang jatuh cinta dengan suara Netta ini bahkan sepertinya Netta adalah Backing Vocal terpopuler dikalangan penyanyi penyanyi dan group band Indonesia, Bahkan seorang Ruth Sahanya saja Dua kali berturut turut di dua album yang berbeda pernah melibatkan Netta untuk memperindah lagu lagunya.
Ada juga Kla Project, Sudjiwotedjo, Vina Panduwinata, Havey Malaiholo, Iwan Fals,GIGI dan banyak lagi yang saya sudah lupa dia pernah berkolaborasi.
Bahkan untuk lagu jingle iklanpun suaranya sudah sangat sering digunakan sebut saja iklan: Nescafe, Nestle, Royco, Flexy, Jinggle TransTV, Menyanyikan lagu Ku mpul bocak untuk salah satu iklan popok bayi dan banyak lagi yang sayapun sudah tidak ingat lagi.
Jadi siapa yang tidak kecewa ketika tiba tiba waktu itu seorang pendatang baru bernama Memes tiba tiba bisa mengalahkan seorang Netta yang sebagian dari jam terbangnya sudah saya beberkan diatas, bisa kalah oleh seorang Memes yang mampu membuat sebuah album sendiri dan melibatkan Netta hanya sebagai seorang Backing Vocal yang biasanya orang pun tidak akan memandang sebelah mata pada seorang backing vocal
Maka dari itu kalau saya punya banyak uang.. saya akan membuat semuanya manjadi terbalik!!
Obsesi saya adalah membuatkan sebuah album untuk Netta dimana sampai sekarang Netta tidak pernah punya satu album pun padahal suaranya sangatlah indah.
Di album itu saya akan buatkan lagu “ Terlanjur Sayang” versi Reverse, dimana Memes nanti hanya akan menjadi seorang Backing Vokal saja , sementara Netta kali ini yang akan "berjaya" menyanyikan lagu yang memang sepentasnya adalah milik dia.
Tapi kapan yah dendam saya ini terbalaskan??

PS: Kalo ada yang tau contact person or address Netta pls let me know yah... Thanks loadz

Thursday, July 27, 2006

V for Vina (Re-Count)

Discography of Vina Panduwinata


Terima kasih untuk Anton yang jauh di Victoria,Australia sana yang udah nambahin satu album Vina yang aku belum masukin dalam list yang aku buat ini.
Semoga ada temen teman lainnya yang mau juga ikut nambahin daftar panjang dari list album Vina ini.

Terlahir dengan nama Dewi Sastaviyana Devi Panduwinata pada 6 Agustus 1959.
Sosoknya yang sensual, sedikit centil dengan pembawaan yang selalu cheerful, bersuara sansasional dan sexy mampu membuat semua lagunya abadi dan ‘bernyawa”.
Image sensualnya pun bisa dirasakan hanya dari melihat sosoknya di-cover cover kasetnya terutama album ke-2 dan 3.
Untung saja belum ada undang undang mengenai porno aksi dan porno2 lainnya pada saat itu... Hehehe...



Sampai saat ini dia sudah menghasilkan hampir 40 kaset(mungkin juga lebih... Hehehe..) dari gabungan album solo, Mini album dan album kompilasi dengan musisi atau penyanyi lainnya selama kurun waktu lebih dari 25 tahun perjalanan karirnya. Saya baru bisa mengingat sebanyak 34 album saja.
Itu pun sebagian hanya ada diingatan saja dan sisanya masih harus saya cari untuk melengkapi koleksi saya yang hilang. Hiks...Hiks... ada yang mau ngasih gak...?



Ternyata selain jago menyanyi Vina juga jago membuat lagu. Selain untuk dinyanyikan sendiri, Vina juga menulis lagu juga untuk Utha Likumahua dan Broery. Cuman ada yang aneh untuk lagu ciptaan Vina yang judulnya "Kasih", kok tidak ditulis siapa yang menulis lirik dan siapa yang membuat lagunya. Karena lagu itu juga dibuat versi bahasa inggris dengan judul "I need Someone", tetapi disitu ditulis penciptanya adalah Broery Pesolima. Sedangkan yang berbahasa indonesia penciptanya adalah Vina & Broery. Padahal di album The Best of Vina keluaran Harika ditulis ciptaan Vina.
Waduh.. jadi bingung nih siapa yang punya lagu dan siapa yang menulis liriknya. Ada yang tau??
Vina mulai memasukan lagu ciptaannya semenjak album ke-4 hingga album terakhirnya.



Jumlah album yang saya rangkum tidak termasuk album The Best yang banyak sekali beredar dan kebanyakan adalah album kompilasi ilegal. Album kompilasi yang pernah ada antara lain diproduksi oleh Nirwana, Jackson,Atlantic, EMI, Harika, Harpa, Hins dan masih banyak lagi label yang membuat The Best dari Vina Panduwinata karena menurut saya itu tidak terlalu penting. Ada sekitar 8 album the best yang saya ingat diantaranya ada yang digabung dengan the best dari artis lain seperti Sheila Majid dan Trie Utami Sari Soedjono.
Di sekitar tahun 88-an Vina juga tergabung di group vokalis cewek Rumpies, Syukurlah Vina sadar kalo group musik itu sangat melenceng dari konsep musiknya dan terkesan agak kacangan dan Vina memutuskan keluar dan hanya terlibat disatu album Rumpies saja.
Buat kalian semua yang udah baca mudah mudahan mau nambahin dan kasih koreksi buat nambah perfect pengetahuan kita tentang Penyanyi Wanita Legendaris Indonesia ini.




A l b u m


1. Citra Biru
Produksi : Jackson Record & Tapes 1981
2. Citra Pesona
Produksi : Jacskon Record & Tapes 1983
3. Citra Ceria
Produksi : Jackson Record & Tapes 1984
4. CINTA
Produksi : Jackson Record & Tapes 1985-1986
5. Cium Pipiku
Produksi : Harpa Record 1988
6. Wow
Produksi : Harpa Record 1989
7. Vina 2000(Biarkan cinta tetap ada)
Produksi : 2000
8. Bawa Daku
Produksi : Sony Music 2001
9. Vina For Children
Produksi : Kariza 2002

Mini Album

10. Rasa Sayang Itu Ada
Produksi : Bursa Musik

Album Single & Kolaborasi


11. 10 Finalis Pencipta Lagu Nasional 1983 (ASEAN POP SONG Festival 1983)
Judul : Alam Asa
Produksi : Virgo Record 1983
12. Lomba Cipta Lagu Remaja
Judul : Suara Hati Yang Damai
Produksi : Prambors 1983
13. Bimbo Vol. 106
Produksi : Kings Indonesia 1986
Judul : 1. Kita Adalah Satu
2. Peluk Ciumku Untukmu Feat. Sam Bimbo
3. Aku Yang Sendiri Feat. Harvey Malaiholo
14. Pop Song Festival XI 1983
Judul : Salamku Untuknya
Produksi : MUSICA 1983
15. Henry Manuputty
Judul : Adakah Hidup
Produksi : Jackson Record 1984
16. Festival Lagu Populer XII 1984
Judul : 1. Aku Melanghkah lagi
2. Tuhan Ternyata Ada
Produksi : Irama Asia Record 1984
17. Cinta Indonesia Vol.1
Pagelaran Guruh Soekarno Putra III
Judul : 1. Cinta Indonesia
2. Aji Mumpung
3. Puspawarni
4. Selamat Datang
5. Melati Suci.
Produksi : Musica Studio 1984
18. Chrisye
Album “Sendiri”
Produksi Musica Studio 1984
Judul : Kisah Insani

19. Festival lagu Populer Indonesia 1985
Judul : 1. Burung Camar
2. Satu Dalam Nada Cinta
Produksi : Irama Asia & Asiri 1985
20. Suara Persaudaraan
Produksi : Aquarius & Co. 1986
Judul : 1. Anak Anak Terang
2. Perdamaian Feat. Utha Likumahua
21. Jocky Soeryoprayogo
Produksi : Musica Studio 1986
Judul : Percayalah Kasih bersama Iwan Fals dan Jockie S
22. Dodo Zakaria
Album “Mallisa”
Produksi : VFM dan Aquarius 1986
Judul : Lalu Kemana
23. Festival Lagu Populer 1988
Produksi : Asiri 1988 & TEAM Record
Judul : 1.Begitulah Cinta Bersama Harvey Malaiholo
2.Dilema
24. Oddie Agam
Produksi : Arca Record 1990
Judul : Tamu Istimewa Feat. Oddie Agam
25. Adjie Soetama & Friends
Produksi : Granada Record 1990
Judul : Cinta Cinta Cinta
26. Loka Manya
Judul : 1. Sesungguhnya
2. Aku Makin Cinta
3. Rindu
4. Mungkinkah
5. Kembalilah Waktu Feat. Mus Mujiono
Produksi : Ceepee Record
27. Rumpies Nurlela
Produksi : atlantic Record 1988
28. Broery Pesolima
Produksi : Harpa Record 1988
Judul : 1. Bahasa Cinta
2. I Need Someone
3. Untuk Apa Lagi
29. 12 Bintang Idola part.1
Produksi : Harpa Record 1989
Judul : Kasih Feat. Broery Pesolima
30. Legenda Pop Indonesia
Produksi : Ceepee & Program Record 1993
Judul : 1. Mutiara Yang Hilang
2. Senandung Rindu
3. Hari Ulang Tahun
31. Forum
Produksi : Ceepee Record 1998
Judul : 1. Bersama Dalam Cinta
2. Jangan Biarkan Feat. Agus Wisman
32. Kita Untuk Mereka
Produksi : Sony-BMG 2005
Judul : Kita Untuk Mereka
33. Tantowi Yahya
Album "Friends"
Produksi : Cepee 2005
Judul : I Just Wanna Dance With You
34. Peter F.Gonta
Album "Kolaborasi"
Judul : Hanya Kau Yang...



Beribu maaf untuk mbak Vina, semua musisi dan produser album album diatas apabila ada kesalahan informasi dan data.Harap maklum Karna tidak semua kaset memuat tahun pembuatan dan rincian yang dibutuhkan. Saya hanya mengingatnya dan memberanikan diri menulisnya.
sekali lagi mohon input dari kalian pengkoleksi Classic Indo semua.
Terima kasih.

Tuesday, July 25, 2006

KONSER "ORIGINAL"



Viva Vina (Konser 25 Tahun)

Waktu bertemu dan berbicara walaupun hanya 5 menit mungkin sangat berharga apabila lawan bicara kita adalah orang yang paling kita idolakan.
Waktu yang begitu singkat itu cukup bisa menjelaskan aku apa arti dari sebuah kata simpel : “Profesional”.
Dengan wajah yang sedikit terharu atas sambutan luar biasa malam itu Vina tidak sama sekali terlihat lelah setelah 3 jam nonstop menyanyikan kurang lebih 24 buah lagu. Dia menjelaskan kenapa baru ditahun 2006 ini dia membuat sebuah konser tunggal ini. Sebenarnya tawaran itu sudah ada tapi Vina hanya ingin kalo dia bisa membuat konser itu hanya jika Addie MS yang mengiringi dia.
Sebelum Twilite Orchestra terbentuk sebenarnya Addie pun telah berniat membuat konser untuk Vina.
Dan Addie tidak pernah mengira kalau ucapan Vina yang hanya ingin membuat konser bersama dirinya adalah ucapan yang sesungguhnya.
Setelah 15 tahun Addie meninggalkan industri musik yang membuatnya begitu besar lalu dia menemukan dunianya yang baru bersama Twilite Orchestra barulah dia sadar akan ucapan Vina itu dan kembali menggandeng Vina di Konser Viva Vina ini.
Lalu ada sedikit yang mengganjal dan ingin sekali saya tanyakan “kenapa”, malam itu.
Dengan ragu dan sungkan aku menanyakan kenapa ada Oddie Agam malam itu lalu kenapa tidak ada Twilite Orchestra yang mengiringi malam itu? Mengingat Oddie adalah salah satu pendiri Orchestra tersebut.
Sungguh aku mendapatkan jawaban yang tidak terduga sama sekali.
Dengan suara keras Vina menjawab kalo itu tidak ada hubungannya sama sekali.
Meskipun konser malam itu diiringi dengan mini orchestra bukan berarti jalur musik Vina adalah sama dengan Twilite Orchestra.
Vina tidak mau mencampur adukkan itu, begitu pun dengan Addie MS waktu yang 15 tahun ia gunakan untuk membentuk impiannya untuk membuat suatu Orchestra pertama dan terbesar di Indonesia ini tidak akan dia campur adukan dengan jenis musik yang berbeda. Salut untuk mereka berdua. Sungguh mereka adalah Profesional.




Agak sedikit merepotkan kalo tidak ada perwakilan Tiket Box untuk diluar Jakarta. Termasuk aku yang tinggal diluar Jakarta mesti sedikit merepotkan teman teman begitu tau kalo tiket sudah habis terjual terpaksa harus cari dari EO dan harus pulang balik Jakarta-Bandung.
Aku ucapin makasih banyak buat semua yang udah kalian korbankan buat demi nolongin aku. Terutama Ade dan juga Zeni yang udah nampung kita di kosan kamu. Jangan Kapok yah…
Jam 3 lewat kita udah jalan menuju JHCC untuk nuker tiket, Sampe didepan loket aku melongo melihat poster yang walaupun ukurannya tidak terlalu besar tapi foto poster itu begitu indah dengan warna dasar Hitam dan warna gaun merah dan emas begitu kontras. Si Ade pun dengan sigap langsung minta poster itu sama penjaga ticketnya, tapi ternyata sudah habis. Mungkin karna kita agak telat sampe di Jakarta, jadi keburu abis. Tapi si ade bilang tunggu aja ntar malem, kalo ga dapet kita colong aja posternya,Hehehehe.. Tepat Jam 7 Malem kita berangkat dari Carbela menuju Planery Hall. Sudah terlihat antrian panjang dari arah lobby menuju ke dalam gedung dan dipintu masuk sudah ada maestro muda Andy Riyanto dengan tux warna khaki,kemeja putih lengkap dengan dasi kupu kupunya



Begitu memasuki Lobby ada bingkai ukiran kayu besar diberi polesan warna emas yang berkesan glamour sekali yang diisi oleh foto karya Darwis Triady. Foto yang menampilkan bagian belakang tubuh Vina yang mengenakan busana karya Anne Avantie yang dibagian punggungnya sengaja dibuat bentuk V dengan hiasan manik manik warna emas yang kontras sekali dengan warna bajunya yang merah menyala dan bordir hitamnya. (Bul… Coba kamu kasih contoh baju ini ke penjahit di Tasik. Kali aja dia bisa niru bordir-nya Ha..ha..ha..)
Sebelum masuk ke pintu gedung serbaguna ini kita harus melewati lorong disamping lobby yang semuanya didekor serba warna merah dan emas. Disana sudah banyak sekali selebriti yang sedang diburu para wartawan infotainment. Huih.. senangnya bisa nengok kiri kanan dan melihat langsung tampang para seleb kita.
Tidak lama menunggu... pintu gedung sudah dibuka dan aku berdiri lumayan dekat dengan panggung. Tepat di tempat saya berdiri adalah lorong dimana semua tamu undangan masuk dan jalan menuju tempat duduk yang telah disediakan. Jadi siapapun artis yang dateng terlambat saya bisa melihat dan teriak sepusanya didepan mereka.
Dan dua artis ini yang saya tidak sangka bisa melihatnya didepan mata saya : Sheila Majid dan Oddie Agam!
Dari kejauhan muncul Erwin Gutawa girls (Titi dan Uthe) yang didampingi oleh suami masing masing dan dengan potongan rambut terbarunya. Tiba tiba ada yang menghampiri mereka yaitu si Erwin Gutawa girls (wanna be) yang tidak lain dan tidak bukan adalah: KD.
Hueuuuh... keliatan banget deh pingin jadi bagian dari Titi dan Uthe! Kaciaan sekali dia…begitu terobsesi sekali untuk menjadi Erwin Gutawa girls.
Konser dibuka dengan suara merdu Vina tanpa iringan musik dan panggung masih dalam keadaan tertutup.
Kontan saja semua mata penonoton tertuju ke panggung. Padahal Vina Muncul dari arah balkon belakang dan turun melalui tangga menuju panggung.
Semua Penonton berdiri menyambut sang Legenda ini.



Dari awal sampe akhir penonton disuguhi sajian musik yang sangat original dari musisi musisi yang setia menemani perjalanan karir Vina selama 25 tahun.
Sungguh ini adalah sebuah contoh untuk perjalanan musik seorang penyanyi besar yang sepertinya baru dilakukuan hanya oleh Vina. Sepertinya konser ini juga adalah konser “Terima Kasih” untuk para Musisi Indonesia yang pernah bekerja sama dan membuat dia menjadi seperti sekarang ini. Hampir semua pencipta lagu dan musisi yang lagunya dinyanyikan malam itu hadir diundang sebagai tamu kehormatan.
Disini juga lah saya berkesempatan melihat siapa Loka Manya yang misterius itu, yang tidak lain adalah suami dari Ria Prawiro. Jadi terjawablah sudah semua pertanyaan saya tentang album Loka yang semata wayang itu.
Kesempatan saya untuk bertemu Dani Mamesah ternyata belum terwujud. Karna malam itu Vina tidak satupun menyanyikan lagu Dani. Padahal begitu banyak karya Dani yang Vina bawakan. Begitu juga dengan Sam Bobo, dia tidak hadir karena masih berada diluar kota. Karya Dani dan Sam Bobo banyak sekali menghibur saya waktu saya kecil dulu. Jadi wajar kalo malam itu saya pingin sekali melihat mereka.



Ada dua musisi yang menjadi musisi tamu malam itu. Mereka adalah Dodo Zakaria dan Mus Mujiono.
Penampilan Dodo Malam itu cukup membuat saya terbawa emosi. Bagaimana tidak kalo didepan mata kamu adalah 3 orang yang paling kamu idolakan bermain musik bersama diatas panggung. Sungguh kesempatan yang sangat langka dan aku bersyukur bisa melihat mereka malem itu. Semuanya terasa sangat original.
Begitu juga dengan Mus Mujiono yang mulai membantu Vina sejak album ke-5 dan mereka juga pernah berduet dialbum milik Loka, malam itu menyumbangkan alunan gitar-nya yang khas untuk lagu biru, yang memang dia-lah pemain gitar asli di lagu ini. Sungguh Vina ingin segalanya sangat Original.

Viva… Vina…

I will always Love you…

Ada pesen tambahan dari Ade nih…
Kenapa ga ada lagu Logika malem itu? Apa karena 3 diva sudah menyanyikan lagu ini terlebih dahulu?

Sebenernya Vina sudah menjawab bahwa tidak mungkin dia menyanyikan semua lagu lagu nya dalam satu konser, mudah2an ada konser berikutnya.

Begitu ditanya kapan album baru keluar? Addie menjawab kemungkinannya adalah membuat lagu lagu abadi Vina menjadi lebih indah dari pada aransemen yang telah dia ciptakan 20 tahunan yang lalu menjadi lebih baik lagi dengan membuat rekaman ulang dengan aransemen baru. Jadi kita tunggu saja Vina menyanyikan kembali lagu2 abadinya.

Monday, July 24, 2006

Classic Indo (my big..big..thanks)


Siapapun kalian... yang udah bener bener bikin aku hepi banget bisa kembali dapetin koleksi lagu lagu classic Indonesia kesukaanku, aku ucapin terima kasih banget.
Salah satunya Mr. Anton Tjew... yang jauh jauh dari Australia masih mau nyempetin kasih via e-mail, single single lagu kesukaan kita yang gak tau kenapa semuanya sama! Makasiiiih banget. Ga nyangka ada orang nun jauh disana masih nyimpen semua itu dengan rapih dan makasih juga kamu mau baca blog saya dan akhirnya keterusan sampe kayak sekarang kontak2an lewat e-mail, I hope we could meet someday :) dan makasih buat semua info album album classic indo-nya yang udah kamu kasih.
Juga buat kalian yang udah membuang koleksi kalian di tukang loak.. Itu sangat bermanfaat sekali buat aku. Terutama Album Oddie Agam! Ada 3 album dia yang aku cari, terutama banget yang judulnya "Bellinda" sekitar taun `84an lagu itu dibuat buat Meriam Bellina setelah dia dapet piala Citra pertamanya.Tapi yang aku dapet kemaren baru album yang duet. Disitu banyak sekali penyanyi top 90an yang duet bareng Oddie dan salah satunya adalah Anggun. Lama banget aku pengen lagi denger lagu “Bojoku” dan denger suara “real” dan masih polos dari Anggun yang ga ada di kompilasi album lagu lagu ‘Jadul(jaman dulu)-nya’ Anggun yang waktu masih disini. Mungkin satu satunya karya Oddie yang dia nyanyiin ya lagu ini.
Trus aku juga makasih banget buat yang udah ngejual CD format MP3 dari album Anggun yang LUMINESCENCE walaupun isinya hanya 10 lagu Tapi semuanya adalah REMIXES dan sebagian berbahasa prancis yang ga ada di versi asli album Anggun.Pengen bgt sih ketemu kamu.. pasti kamu punya banyak lagi koleksi yang bisa bikin aku klepek..klepek!! Sayang aku gak tau siapa dan dimana kamu, pokoknya Makasiiiiiiiiih banget. That’s mean a lot 2 me. Trus makasih juga buat adekku tercinta... yang udah susah payah cariin dan akhirnya dapet juga Long English Version-nya “Summer In Paris” DJ Cam featuring Anggun, kalo ga salah dari temenmu yang di OZ yah?
Yang terakhir saya juga makasih buat (waduh…maaaf saya gak tau mesti manggil mbak atau adek nih) Dina Jackson Arief . Sungguh suatu kehormatan buat aku!! Tiba tiba saja aku terima comment di Blogs ini http://anuneano.blogspot.com dan aku terharu juga karna dia adalah seorang Jackson!! Yup.. dia putri dari alm Bpk. Jackson yang kerja kerasnya buat musik Indonesia begitu besar. Dan saya sangat menyukai semua yang Jackson Record telah produksi. Mudah mudahan kamu yang bisa nerusin dan bisa buat semua yang papa kamu buat bisa kembali dinikmati semua pecinta karya karyanya. Seperti yang udah musica buat dengan menjual kembali semuanya dlm bentuk CD. Dan ga perlu kesusaham buat cari cari lagi.
Amien…

Bandung's Claw

Sepertinya penyesalan saya setelah melewatkan EMS Celebration tahun lalu masih harus berlanjut…
Saya pikir penyesalan saya akan terobati oleh 25th EMS Celebrations tahun ini. Tapi siapa duga kalo Pesta Perak EMS ini berlangsung di JaKarTa ?!! Betapa sia sia penantian saya ini… Hiks…
Aku sudah membayangkan kalo pesta perak EMS ke 25 pasti adalah pesta yang akan lebih ‘spekta’ dari pesta pesta ‘spekta’ EMS ditaun-taun sebelumnya dan aku pikir bakal digelar di Bandung lagi.
Huuuh… ternyata dugaanku salah.
Why Jakarta…?? Why…Oh…Why??... Hiks..
Bukankah EMS lahir di Bandung? Jadi Sudah selayaknya kalo di ulang taun perak EMS ini, Bandung yang seharusnya dapet kesempatan menggelar celebrations ini.
Tapi sudahlah… Mudah mudahan ada celebrations lainnya yang masih bisa menghibur.



Bandung memang gudangnya musisi dan penyanyi penyanyi top. Salah satu yang sangat besar konstribusinya untuk musik Indonesia adalah EMS (Elfa Music Studio), sebut saja Lita, Uthe , Harvey, Yunika, Melly, Netta, Hedi, Yovie, Trie Utami, Andien, Sherina, Ferina, Rita Effendy, Yana Julio dan masih banyak lagi artis top hasil bimbingan dari EMS ini.
EMS adalah salah satu produk anak negeri yang bisa dibilang termasuk “tertua” yang berdiri pertama kalinya di Jl. Aceh 101 Bandung sejak 20 Februari 1981.
EMS memang berbeda dengan sekolah musik kebanyakan. Faktor kratifitas dan kualitas-nya lah yang paling ketara dari sekolah musik ini.
Kebanyakan sekolah musik di Indonesia biasanya masih berlisensi dari luar negeri (biasanya adalah Jepang dan Amerika) untuk standarisasi dan sertifikasinya.
Meski tidak memakai nama asing untuk studio atau sekolah musiknya, tapi para pengujinya biasanya langsung didatangkan dari luar negeri hanya untuk sekedar memberikan tes kenaikan ke tingkat berikutnya.
Untuk EMS sendiri sudah mempunyai rancangan standard lokal sendiri untuk sertifikasinya. Jadi sudah bener bener original produk dalam negeri.
Di Bandung sendiri sudah terdapat 4 cabang EMS sampai saat ini dan berkembang menjadi 10 cabang yang tersebar dikota kota besar lainnya di Indonesia seperti Jogyakarta, Garut, Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Umumnya setiap musik studio atau sekolah musik selalu menggelar resital atau konser yang menjadi ajang unjuk kebolehan dari anak anak didiknya, tapi biasanya yang mereka sajikan terlalu baku dan monoton yang akhirnya menimbulkan kesan kurang menarik, berbeda sekali dengan kreatifitas yang EMS gelar disetiap tahunnya selalu tersasa lebih hidup dan sangat mencerminkan gaya dan kebebasan expresi anak muda dan jauh dari kesan membosankan.

Lalu apa yang special dari musik abang kelahiran Garut, 20 Febuari 1959 ini?

Mungkin “Ciri khas” adalah yang paling specialnya. Sangat original dan tidak meniru.
Untuk pengamat dan pecinta musik dari Bang Elfa pasti sangat bisa mengenali karakter musiknya.
Karena dia bisa memberikan ciri sendiri untuk setiap musik gubahannya sehingga setiap orang bisa langsung mengenali siapa arangernya begitu mendengar musik indahnya itu.
Tapi ada 2 lagu yang bikin aku salah terka.
Dulu aku mengira lagu "Mau Tak Mau" milik Harvey dan Lagu :" Kata Hatiku" milik Elfa's Girl dibuat aransemennya oleh Bang Elfa.
Ternyata itu salah besar... Meskipun pilihan drum programming-nya amat mirip dengan milik Bang Elfa, ternyata lagu tersebut di aransemen oleh Addie MS dan Erwin Gutawa.
Ternyata Bang Elfa juga bisa mempengaruhi 2 Maestro ini.
Lalu Masih inget lagu “Ada Kamu” yang populer lewat Irianti Erning Praja atau Album debut-nya Andien (hanya album debutnya saja) atau album Sherina dan album soundtrack Petualangan Sherina ? Album album tersebut sangat kental sekali dengan unsur musik khas dari Keyboard, synthe dan drum programming bang Elfa.
It`s so…ELFA.



Contoh lain yang paling kentara adalah musik dari group Indonesia 6 yang salah satu pemain perkusinya adalah mantan dari vokalist-nya ELFA’s Singer (Iwan Wiradz). Entah kenapa Iwan tidak menjadi penyanyi solo saja, mengingat karakter suara indahnya itu agak mirip dengan Harvey dan Ramona Purba. Simak saja lagu “Asa” dinyanyikan oleh Iwan di album Indonesia 6, kalian pasti setuju.
Kalo kamu punya album 10 Bintang Nusantara Produksi Team record sekitar taun ’88.
Disitu terdapat beberapa group musik hasil dari seleksi ajang pencarian bakat bakat baru dari group musik maupun duo di akhir taun 80 puluhan.
Inilah perbedanya ajang pencarian bakat pada era 80an dengan ajang yang ada sekarang ini.
Musik Indonesia sekarang sepertinya hanya terbagi menjadi dua bagian besar yang sangat kentara sekali.
Yang pertama adalah jenis musik dangdut dan yang kedua adalah musik berjenis Sweet Rock seperti musik musik dari Peterpan, Samson, Keris Patih, Ungu, Cokelat, Gigi, Dewa dan sejenisnya.
Hampir semua ajang pencarian bakat baru selalu menghasilkan musik musik dari kedua jenis musik yang seperti itu.



Lalu kemana para penerus generasi ber- jenis musik yang seperti di album 10 Bintang Nusantara ini?
Saya sendiri tidak tau persis apa julukan untuk jenis musik seperti ini. Walaupun masih di jalur POP tapi tersasa sangat berbeda dengan musik POP biasa.
Apakah band band di album ini juga adalah “pengembang” dari jenis musik yang Elfa bawakan?
Kalo kalian perharikan ‘hampir’ semua group band di 2 album ini mempunyai kemiripan dari permainan keyboard dan pemilihan drum programming & percussion-nya, seperti yang biasa dimainkan oleh Bang Elfa.
Tapi ternyata memang beralasan mengapa musik mereka begitu Elfa sekali, ternyata mereka kebanyakan adalah anak didik dari EMS juga dan sebagian besar adalah anak anak Bandung. Bahkan member dari ELFA’S Singer pun membuat Duo F&L yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ferina & Lita.
Selain itu sebut saja band yang mengisi kedua album ini seperti: Indonesia 6, Wachdach band, Kangaroo band , Katara, ITB Choir & Kahitna semuanya asli produk Bandung.




Walaupun ada Katara singer disitu, tapi kali ini Katara tidak didampingi Musisi dari Band yang melambungkan nama mereka yaitu “Karimata”. Masih ingat dong album semata wayangnya Katara yang digarap oleh Erwin Gutawa dan the rest of Karimata? Katara dialbum ini dikawal oleh Wachdach band. Kalo saja tidak melihat ke cover kasetnya dan mencari tau siapa musisinya kalian pasti menyangka itu adalah musik dari Elfa.
Begitu juga Kahitna, dialbum ini mereka masih dengan format utuh dengan 2 vokalis cewek (Netta Kusuma Dewi dan Rita Effendy) dan 2 vokalis cowok (Carlo dan Hedy, belum ada Ronny Waluya) menyumbangkan satu single perdana mereka: “ Adakah Dia”, sebelum mereka menjadi Group top seperti sekarang ini.
Memang sangat berbeda format musik single Kahitna ini dengan format musik dialbum album mereka. Kalo single perdana mereka ini, Kahitna masih sangat dipengaruhi unsur kental Indonesia 6 dan musik dari Elfa, Maklumlah karna Yovie adalah keyboardist dari Indonesia 6.
Tapi yovie akhirnya mencoba keluar dari bayang bayang bermusik ala Elfa. Musik Yovie akhirnya bisa mempunyai ciri sendiri seperti yang Kahitna dan The Nuno mainkan sekarang ini.
Mudah mudahan saja masih ada yang bisa bertahan dari jenis musik ini selain Yovie yang masih setia dengan musik melow ala Kahitna yang mungkin juga sudah agak monoton dan tidak terlalu groovy seperti Angga n the gank di Maliq n D`Essential atau Park Drive dan lainnya yang beraliran sama. Saking langkanya musik jenis ini, kehadiran mereka seperti membawa angin segar buat pendengar musik berjenis seperti ini.
Thanks for your music…