Wednesday, January 11, 2006

Surat Untuk Kang Dada


Untuk kesekian kalinya Bandung Kehilangan lagi TPA sampah nya. Sangat terasa jijik dan bau sekali disetiap sudut kota ini. Apalagi dimusim hujan seperti sekarang semuanya menjadi terasa lebih buruk lagi.
Kalau keadaan seperti ini akan lebih sering lagi terulang kenapa tidak membuat alternative lain saja sebagai upaya penyelesaiannya. Kenapa harus selalu menunggu dan mencari TPA baru kalo TPA lama harus ditutup dikarenakan satu dan lain hal.
Bukan kah begitu banyak SDM di bandung dan Indonesia yang telah bersusah payah menuntut ilmu setinggi tingginya dan berlomba lomba untuk bisa mencari kesempatan belajar lebih baik di luar negeri sana tapi kenapa untuk masalah kemana kita membuang sampah saja masih belum ada penyelesaiannya?
Mungkin kang Dada tidak sempat berkeliling kota Bandung Hingga ke pelosok pelosok nya. Tapi Mungkin kang Dada pasti punya banyak “mata” yang bisa melihat itu semua dan menyampaikannya ke “telinga” kang Dada.
Sungguh sangat ironis sekali kalo melihat pemandangan jalan Kiaracondong yang walaupun baru beres sebagian tapi sudah bisa terlihat di terotoar dan marka jalan sudah didirikan rangka taman taman yang nantinya akan (munkin) ditanami tanaman yang asri.
Tapi apa yang bisa dilihat sekarang disitu?? Tempat yang seharusnya menjadi taman tetapi sekarang berubah menjadi tempat sampah!! Tumpukan sampahnya sudah menggunung sampai melebihi tinggi pagar tamannya.
Pemandangan seperti inilah yang saya saksikan setiap hari ketika akan beraktivitas.
Beginikah keadaan Bandung sekarang?
Semoga Kang Dada bisa melihat apa yang ada disudut sudut kota Bandung.
Dan Kang Dada juga tidak mau kan kalo akhirnya warga Bandung harus menbuang sampahnya didepan kantor kang Dada hanya sekedar ingin menunjukan kalo masalah sampah sudah sedemikian buruk.
Sudah cukup lah setiap hari kantor kang Dada didatangi para pengunjuk rasa dan demo ini itu. Mudah mudahan tidak akan ada aksi demo buang sampah di kantor Kang Dada.
Hidup Bandung… Hidup Kang Dada

Monday, January 09, 2006

Indonesia`s 1st Trilogy



9 Naga
Bukan masalah udel cowok dan tagline film ini (“Manusia terbaik di Indonesia adalah seorang penjahat”) yang dicekal oleh BSF yang bikin aku sangat tertarik dengan film ini.
Tapi menurut aku yang paling menarik adalah karena ini merupakan sejarah baru buat perfilman Indonesia yang baru pertama kalinya membuat film berjenis trilogy.
Belum selesai saja sudah begitu banyak kontroversi untuk film ini yang menurut aku malah bikin film ini makin banyak dibicarakan dan makin mengundang penasaran. Itung itung promosi film gratis… Iya gak mas Rudy??
Banyak banget yang special dari film ini. Mulai dari kerjasama Mas Rudy dengan Korea dan Thailand. Tapi maaf kerja sama seperti apa aku juga ga tau persis bentuknya apa. Belum lagi minggu lalu sudah digelar casting kedua untuk film lanjutannya di Jakarta, Bandung juga Surabaya. Padahal film pertamanya saja belum tayang. Itulah perbedaan jelas antara film trilogy dengan film sequel. Belum tentu film pertamanya laku film lanjutannya sudah mulai diproduksi. Tapi itulah seniman sejati… Laku bukanlah ukuran!
Munkin ini juga film Indonesia pertama yang premiere langsung berbarengan didalem negeri dan di Malaysia.
Kemungkinan film ini premiere tanggal 12 January nanti.

Mudah mudahan bukan cuman bisa premiere diluar negeri saja tapi mudah mudahan juga bisa berprestasi juga di luar sana.
Selamat buat film Gie yang masuk CALON (biarpun calon tapi tetep itu prestasi yang patut kita banggain) Nominasi film berbahasa Asing terbaik Oscar taun depan.
Selamat yah…