Wednesday, April 26, 2006

Everyday is "Earth Day"




What happen to the Earth?



Apa yang tersisa dari Hari Bumi 22 April lalu?

Gaung ajakan untuk kembali menyelamatkan bumi hanya diingat oleh penghuni bumi ini untuk beberapa saat saja, setelah itu cuman dianggap lalu.
Setelah baca "Kompas" beberapa waktu lalu, rasanya baru kebayang dan makin terasa kengerian dari efek rumah kaca itu.
Andai saja apa yang terjadi di muka bumi ini bisa membuat kita sedikit berpikir tentang apa penyebab dari semua itu, tentu setiap kita mampu mengingat akan betapa fatalnya yang terjadi sekarang ini.
Mungkin sebagian dari kita cuman menganggap ini perubahan iklim biasa atau hanya sekedar bencana alam biasa tanpa berpikir bahwa ini adalah awal dari musnahnya kehidupan di bumi ini.
Pemanasan Global dan efek rumah kaca yang bisa memusnahkan kehidupan di muka bumi ini pun belum bisa dipahami dan belum bisa menjadi momok yang menakutkan dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai dampak tersebut.
Lalu seberapa parah kah kerusakan di bumi ini?
Apabila ada kenaikan suhu global hanya sebesar 2 derajat celcius lagi saja dari suhu tertinggi yang pernah ada di bumi ini maka musnahlah kehidupan di bumi ini, kecuali bagi species yang masih bisa bertahan.
Dan gunung gunung es dikutub pun mulai mencair karenanya dan permukaan air laut pun akan terus naik menenggelamkan pulau pulau kecil dan daratan, belum lagi kadar metana dan CO2 diudara yang terus merangkak naik hingga mencapai rekor kadar tertinggi selama kurun waktu 650.000 tahun yang mengakibatkan kekeringan yang berkepanjangan atau badai hebat dan hujan yang dahsyat serta banjir bandang akibat dari tidak adanya tumbuhan yang mampu tumbuh lagi oleh karena perubahan iklim yang ekstrim atau musim yang tidak teratur akan memicu berbagai macam penyakit, kelaparan, dan kerusakan besar-besaran di muka bumi ini dan itu sudah terlihat tanda tandanya dan sebagian belahan bumi ini sudah mengalaminya. Bahkan kenaikan permukaan laut sudah mencapai 2 kali lipat lebih cepat dibanding 100 tahun yang lalu dan akibatnya penduduk pulau pulau di samudera Pasifik harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dikarenakan sebagian pulau pulai kecil di samudera Pasifik hilang dan tenggelam oleh naiknya permukaan air laut, mungkin sama halnya yang terjadi di kepulauan seribu di Indonesia yang selain makin naiknya permukaan air laut juga banyaknya kehidupan laut juga mati akibat naiknya suhu air laut dan di daerah Sulawesi yang telah mengalami abrasi dan erosi pantai disana.
Lalu apa sumber alam yang dapat kita ambil baik dari laut maupun tumbuhan jika akibat perubahan iklim global yang ekstrim ini semuanya tidak bisa lagi hidup di muka bumi ini?
Lalu selain hilangnya daratan, bahaya apalagi yang bisa ditimbulkan oleh naiknya permukaan laut?
Mungkin kita bisa bertanya tanya kenapa pada musim kemarau seperti sekarang ini berubah menjadi musim hujan yang berkepanjangan dan terus menerus dalam satu hari?
Semuanya adalah akibat dari naiknya permukaan air laut yang mengakibatkan akan semakin banyak terjadi badai hebat secara global di seluuh belahan bumi ini sebagai awal dari semua kehancuran.
Kehancuran dan musnahnya mahluk hidup di bumi ini pun sudah menjadi hal yang sangat signifikan sekali.
Suhu air laut kini rata rata sudah mencapai 29 derajat celcius. Ini juga mengakibatkan sebagian mahluk laut mati.



Beberapa minggu lalu di Great Barrier reef Australia, para ilmuan kelautan Australia mendapati bahwa sejauh mata memandang karang-karang di dasar laut telah memucat seperti hantu karena telah mati.
Great Barrier Reef adalah tempat hidup karang yang paling luas di dunia. Wilayah tersebut memanjang sejauh 2.000 kilometer dari pantai utara ke selatan Australia bagian utara.
Mungkin inikah akhir dari perjalanan umat manusia dibumi ini…
Belum lagi bergesernya medan magnet bumi yang mengakibatkan perubahan dan perlambatan dari rotasi bumi.Bukan tidak mungkin rotasi itu akan berhenti dan mungkin apa yang digambarkan di film “The Core” yang sangat mengerikan itu memang bakal terjadi!
Masih banyak lagi hal hal yang masih dirahasiakan oleh para ahli dunia hanya untuk menghindari kepanikan dari penduduk bumi ini, Hmmm...mungkin Kiamat sudah dekat!
Meski segalanya sudah sangat jelas dan terasa tapi entah usaha apa yang bisa manusia lakukan? Mungkin juga manusia bukan tidak mau tau atau peduli dengan bumi ini tapi juga sudah terima pasrah saja dengan apa yang akan terjadi dan prepare for the worse.
Mungkin kita hanya tinggal menghitung hari untuk mengetahui apa yang terjadi dengan Venezia, Belanda atau New Orleans apabila naiknya permukaan air laut ini semakin hebat. Mungkin nantinya semua kota itu tinggal dongeng saja atau mungkin bumi ini tidak terselamatkan lagi? That`s Horrible…
What if everyday is Earth Day?

Will people more concern about the Earth?