Monday, May 28, 2007

Drama of Comedian

Bukan sekedar Roman Picisan

Dari sekian banyak film Indonesia yang disuguhkan, masing masing mempunyai daya tarik tersendiri. Seperti film terbaru karya Harry R. Saputra ini yang menurut saya mempunyai daya tarik yang luar biasa dari kekuatan akting para pemainnya.

Begitu pertama kali saya melihat trailer film ‘Love Is Cinta’ ini, saya langsung tertarik dengan film ini. Kalo umumnya film film Indonesia lebih mementingkan segi komersilnya saja, saya rasa film ini agak sedikit berbeda.

Walau tetap menjual lagu soundtrack sebagai pendongkrak larisnya film ini tapi tampaknya tidak terlalu harus gencar gencaran ber-promo, film ini tetap bisa laku keras.

Meski untuk pemilihan pemain utama difilm ini Mas Harry masih tetap memakai pemain yang sama yang sedang naik daun tetapi nama pemain top yang tengah naik daun belum menjamin sebuah film bisa mempunyai kualitas yang baik. Oleh karena itu tugas terberat tetap harus dipikul oleh sutradara dalam mengarahkan pemainnya.
Sempat terpikir, apa penyebab begitu apiknya permainan para aktor pendukung film ini, apakah memang faktor natural dari pemainnya atau mungkin arahan yang baik dari sang sutradara? karena setahu saya Raffi tidak pernah bermain sebaik ini, dibeberapa film layar lebarnya pun semua aktingnyanya terasa biasa, malah dia lebih lepas ber-ekspresi sebagai 'comedian' di extravaganza ABG ketimbang sinetron atau film layar lebar.

Tadinya nama Raffi Ahmad buat saya adalah hanya nama seorang actor comedian remaja Indonesia yang namanya cepat dikenal karena modal tampang doang.

Untuk sekedar ‘ngocol’ kemampuan Raffi memang sudah sangat luwes terasah karena memang setiap minggu dia terbiasa menghibur dengan penampilan kocaknya di layar TV.

Tapi setelah hari ini, kata kata saya diatas pupus sudah setelah melihat kehebatan aktingnya di ‘Love Is Cinta’. Jelas... Dia tidak hanya sekedar jual tampang tapi dia memang punya potensi!

Untuk akting seorang Nicolas Saputra saja yang jelas jelas telah beberapa kali mendapatkan penghargaan tertinggi dibidang per-aktingan saja tidak bisa membuat saya takjub seperti saya melihat Raffi yang memerankan seorang gay yang mati bunuh diri dan jasadnya digunakan oleh Ryan untuk menyelesaikan segala urusan cintanya di dunia.

Sungguh seorang Nicolas Saputra pun saya ragukan bisa berakting sehebat Raffi.

Terus terang baru kali ini saya menyaksikan film Indonesia yang diperankan oleh seorang comedian bisa se-emosional ini.

Kalau saja masih akan ada piala Citra taun depan. Pastinya pemeran utama Pria Terbaik sudah pasti buat kamu…

Selamat Raffi.. You`re the next Idol!

Buat kalian yang belum sempat menyaksikan akting Raffi di film ini, ada baiknya kalian sempatkan sebelum film ini habis masa putarnya.

Walaupun film masih belum bisa dibilang mempunyai cerita original dan banyak sekali kekurangan dan kejanggalannya ini, tapi semua itu tertutupi oleh kehebatan akting mereka.

Jadi cobalah menonton film roman picisan yang masih berbau jiplakan ini dari sudut yang berbeda…

Pasti kamu akan bangga punya pemain sehebat Raffi.

Untuk Blitz sungguh sangat saya sesalkan kenapa tidak menjadi saksi dari sebuah film yang saya yakin menjadi film terbaik di tahun ini dan saksi munculnya seorang calon pemain pria terbaik.

Hahaha... kok yakin yah?