
Untuk kesekian kalinya Bandung Kehilangan lagi TPA sampah nya. Sangat terasa jijik dan bau sekali disetiap sudut kota ini. Apalagi dimusim hujan seperti sekarang semuanya menjadi terasa lebih buruk lagi.
Kalau keadaan seperti ini akan lebih sering lagi terulang kenapa tidak membuat alternative lain saja sebagai upaya penyelesaiannya. Kenapa harus selalu menunggu dan mencari TPA baru kalo TPA lama harus ditutup dikarenakan satu dan lain hal.
Bukan kah begitu banyak SDM di bandung dan Indonesia yang telah bersusah payah menuntut ilmu setinggi tingginya dan berlomba lomba untuk bisa mencari kesempatan belajar lebih baik di luar negeri sana tapi kenapa untuk masalah kemana kita membuang sampah saja masih belum ada penyelesaiannya?
Mungkin kang Dada tidak sempat berkeliling kota Bandung Hingga ke pelosok pelosok nya. Tapi Mungkin kang Dada pasti punya banyak “mata” yang bisa melihat itu semua dan menyampaikannya ke “telinga” kang Dada.
Sungguh sangat ironis sekali kalo melihat pemandangan jalan Kiaracondong yang walaupun baru beres sebagian tapi sudah bisa terlihat di terotoar dan marka jalan sudah didirikan rangka taman taman yang nantinya akan (munkin) ditanami tanaman yang asri.
Tapi apa yang bisa dilihat sekarang disitu?? Tempat yang seharusnya menjadi taman tetapi sekarang berubah menjadi tempat sampah!! Tumpukan sampahnya sudah menggunung sampai melebihi tinggi pagar tamannya.
Pemandangan seperti inilah yang saya saksikan setiap hari ketika akan beraktivitas.
Beginikah keadaan Bandung sekarang?
Semoga Kang Dada bisa melihat apa yang ada disudut sudut kota Bandung.
Dan Kang Dada juga tidak mau kan kalo akhirnya warga Bandung harus menbuang sampahnya didepan kantor kang Dada hanya sekedar ingin menunjukan kalo masalah sampah sudah sedemikian buruk.
Sudah cukup lah setiap hari kantor kang Dada didatangi para pengunjuk rasa dan demo ini itu. Mudah mudahan tidak akan ada aksi demo buang sampah di kantor Kang Dada.
Hidup Bandung… Hidup Kang Dada