Kayaknya sering banget kita denger kata2 mimpi diucapkan tanpa kita pernah sadar kalo maknanya itu jauh lebih besar dari dari apa yang kita kira.
Disatu sisi aku masih mengartikan mimpi cuman angan angan, mungkin ga pernah berpikir bahwa itu bisa saja aku wujudkan. Tapi disisi lain aku yakin kalo sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin kalo kita berusaha mengejar itu.
Jadi kadang mimpi juga bisa aku artikan sebagai motivator.
Saya baru sadar arti kata ini ketika seorang rekan saya bilang: “jagalah mimpimu!! Karna segalanya berawal dari mimpi”. Kemudia dia juga memberi satu contoh mimpi yang bisa jadi kenyatan. Mimpi seorang kakak beradik yang ingin bisa terbang seperti burung, dan akhirnya dia bisa membuat sebuah pesawat terbang! Dan menjadi penemu pesawat terbang (emang pernah ilang yah ??)
Memang ga semudah apa yang kita lihat dan dengar tapi mimpi ternyata juga jadi pemicu untuk seseorang menjadi berhasil meraih apa yang dia inginkan. Tapi jangan terus2an bermimpi tapi ga ngerjain sesuatu. Kapan kecapainya dong?? Hehehe
Ada satu lagi yang bikin aku makin yakin kalo everything starts from a dream.
Waktu itu tanpa sengaja aku mampir dirumah temenku, temenku bilang” tunggu sebentar yah, aku lagi buka account dulu neh” kemudian dia nyuruh aku nunggu di ruangan lain samantara dia balik lagi nemuin seseorang yang lagi ngisi formulir pendaftaran pembukaan account baru di salah satu bank swasta di bandung.
Lama juga aku nunggu sambil nonton TV disitu, akhirnya aku putusin ke ruang tamu untuk tau apa yang lagi mereka obrolin. Ternyata temenku sedang tanya kapan dia bakal dapet buku dan atm nya. Karna jenuh ga ada yang aku lakuin, akhirnya aku pun ikut ngobrol dg mereka. Aku buka dg bertanya: “kok buka rekening bisa dirumah yah?” Setelah banyak tanya ini itu aku kemudian mulai tanya personally ke orang tersebut karna penasaran kok dia mau ngerjain pekerjaan ini padahal kan susah juga hari gini cari nasabah bank. Rata2 orang kan sudah punya rekening dan cendrung milih bank yang punya fasilitas lebih dibandingkan yang laen dan lagi mereka lebih percaya datang langsung dari pada titip uang ke orang laen.
Kayaknya dia samasekali ga keberatan aku tanya2in dan dg ramah dia terus nanggapin aku dan dia jawab panjang lebar tanpa takut waktu kerja dia keganggu.
Dia juga cerita kalo pekerjaan ini adalah tahapan seleksi menuju seleksi selanjutnya. Seleksi awal ini adalah setiap calon pegawai diharuskan menjadi agent dan sanggup mendapatkan 30 nasabah setiap bulan dg minimum saldo Rp.100 ribu. Kalo dia dalam sebulan tidak bisa memenuhi kuota itu berarti dia tidak akan mendapatkan salary bulan depan! Aku langsung shock denger itu!!! Seleksi awal saja seperti itu?? Itu harus dia lakuin selama 3 bulan kemudian baru dia bisa naek ke tahap seleksi berikutnya.
Bulan sebelumnya dia dapat hanya 15 nasabah. Itu otomatis dia tidak bisa dapat salary bulan tsb. Jadi angka 15 tsb tidak bisa diakumulasikan untuk ke pendapatan kuota 30 nasabah per bulan untuk bulan depan. Jadi yang dia dapat di bulan tersebut adalah “ Big zero”. Seharusnya itu adalah pengecualian, karna pada bulan tersebut dia baru bergabung di pertengahan bulan tsb. Jadi asumsinya adalah kalo 30 hari kerja dia harus dapat 30 nasabah, berarti kalo dia masuk hanya15 hari kerja dia harusnya hanya cukup mendapatkan 15 nasabah saja bukan?
Kalo aku ada diposisi dia mungkin aku akan menuntut apa yang jadi hak-ku!! Tapi tidak dg anak ini. Dia masih saja melakukan pekerjaan tersebut tanpa terganggu dg masalah kehilangan salary-nya. Saya sempat ga ngerti kenapa dia masih melakukan pekerjaan tsb, padahal jelas2 dia sudah dirugikan. Padahal dia bisa saja mulai bekerja pada cycle baru bulan berikutnya supaya salary dia tidak hilang.
Tapi ternyata ini adalah peluang dia untuk bisa masuk seleksi berikutnya dan bekerja sebagai karyawan tetap di bank tersebut.
Sungguh buat aku ini adalah “peringatan”.
Jelas sekali aku sudah punya pekerjaan walaupun bukan pekerjaan yang memberiku segalanya, tapi setidaknya aku harus bisa menghargai apa yang sudah aku punya. Ditambah lagi ada dua peluang short cut menuju kesuksesan yang belum juga aku kerjakan.
Padahal setelah aku tanya kenapa dia begitu bersemangat menjalankan semua itu dia hanya menjelaskan bahwa dia hanya punya keinginan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, aku ga bertanya apa keinginan dia tersebut karna itu terlalu personal, kemudian dia juga punya niat untuk merubah pandangan orang tuanya (terutama mama tercintanya) yang sudah kadung menganggap dia cuman bisa keluyuran malam, kadang pulang pagi bahkan ga pulang beberapa hari.
Dia juga sempet bercerita tentang kuliahnya yang agak keteteran karena kebiasaan keluyurannya itu dan orangtuanya meng- Cut semua biaya untuk kebutuhan dia sehari2 karena semua ulah dia itu. Jadi dia harus mulai segalanya sendirian.
Mungkin semua itu juga yang merubah dia jadi seperti sekarang.
Bravo kids…
Semangat dia bikin aku balik lagi ke dua peluang bisnis aku yang tinggalin kemaren.
Sebenernya aku lebih punya peluang dibandingkan dg dia. Belum lagi kalo dilihat dari usia. Dia jauh lebih muda dari aku tapi dia sanggup melakukan semua itu. Ternyata bukan kematangan usia yang menentukan itu semua, tapi kestabilan emosi yang bisa membuat seseorang lebih dewasa dibandingkan usianya.
Aku punya mimpi…Tapi aku belum bisa membuat itu sebagai motivasi untuk aku mencapainya.
Dan aku mungkin belum telat untuk menwujudkan mimpi ku itu.
Mau tau mimpi ku??
Mungkin seri 3 dulu aja yah…
Dan bisa bangun Mansion buat Sofie…. (she`s my beloved Mom) Hahahah…. But Who knows??
So, I believe that everything starts from a dream… Amien…
Cuman bisa ga yah semangat buat ngejarnya??
Thanks for inspiring me…
Juga buat upline-ku Linda yang ga pernah keilangan jalan buat nyemangatin aku walau jauuuuh bgt sekarang n everyody who always supports me
My Mom… Give me a chance, Mom…