Thursday, July 27, 2006

V for Vina (Re-Count)

Discography of Vina Panduwinata


Terima kasih untuk Anton yang jauh di Victoria,Australia sana yang udah nambahin satu album Vina yang aku belum masukin dalam list yang aku buat ini.
Semoga ada temen teman lainnya yang mau juga ikut nambahin daftar panjang dari list album Vina ini.

Terlahir dengan nama Dewi Sastaviyana Devi Panduwinata pada 6 Agustus 1959.
Sosoknya yang sensual, sedikit centil dengan pembawaan yang selalu cheerful, bersuara sansasional dan sexy mampu membuat semua lagunya abadi dan ‘bernyawa”.
Image sensualnya pun bisa dirasakan hanya dari melihat sosoknya di-cover cover kasetnya terutama album ke-2 dan 3.
Untung saja belum ada undang undang mengenai porno aksi dan porno2 lainnya pada saat itu... Hehehe...



Sampai saat ini dia sudah menghasilkan hampir 40 kaset(mungkin juga lebih... Hehehe..) dari gabungan album solo, Mini album dan album kompilasi dengan musisi atau penyanyi lainnya selama kurun waktu lebih dari 25 tahun perjalanan karirnya. Saya baru bisa mengingat sebanyak 34 album saja.
Itu pun sebagian hanya ada diingatan saja dan sisanya masih harus saya cari untuk melengkapi koleksi saya yang hilang. Hiks...Hiks... ada yang mau ngasih gak...?



Ternyata selain jago menyanyi Vina juga jago membuat lagu. Selain untuk dinyanyikan sendiri, Vina juga menulis lagu juga untuk Utha Likumahua dan Broery. Cuman ada yang aneh untuk lagu ciptaan Vina yang judulnya "Kasih", kok tidak ditulis siapa yang menulis lirik dan siapa yang membuat lagunya. Karena lagu itu juga dibuat versi bahasa inggris dengan judul "I need Someone", tetapi disitu ditulis penciptanya adalah Broery Pesolima. Sedangkan yang berbahasa indonesia penciptanya adalah Vina & Broery. Padahal di album The Best of Vina keluaran Harika ditulis ciptaan Vina.
Waduh.. jadi bingung nih siapa yang punya lagu dan siapa yang menulis liriknya. Ada yang tau??
Vina mulai memasukan lagu ciptaannya semenjak album ke-4 hingga album terakhirnya.



Jumlah album yang saya rangkum tidak termasuk album The Best yang banyak sekali beredar dan kebanyakan adalah album kompilasi ilegal. Album kompilasi yang pernah ada antara lain diproduksi oleh Nirwana, Jackson,Atlantic, EMI, Harika, Harpa, Hins dan masih banyak lagi label yang membuat The Best dari Vina Panduwinata karena menurut saya itu tidak terlalu penting. Ada sekitar 8 album the best yang saya ingat diantaranya ada yang digabung dengan the best dari artis lain seperti Sheila Majid dan Trie Utami Sari Soedjono.
Di sekitar tahun 88-an Vina juga tergabung di group vokalis cewek Rumpies, Syukurlah Vina sadar kalo group musik itu sangat melenceng dari konsep musiknya dan terkesan agak kacangan dan Vina memutuskan keluar dan hanya terlibat disatu album Rumpies saja.
Buat kalian semua yang udah baca mudah mudahan mau nambahin dan kasih koreksi buat nambah perfect pengetahuan kita tentang Penyanyi Wanita Legendaris Indonesia ini.




A l b u m


1. Citra Biru
Produksi : Jackson Record & Tapes 1981
2. Citra Pesona
Produksi : Jacskon Record & Tapes 1983
3. Citra Ceria
Produksi : Jackson Record & Tapes 1984
4. CINTA
Produksi : Jackson Record & Tapes 1985-1986
5. Cium Pipiku
Produksi : Harpa Record 1988
6. Wow
Produksi : Harpa Record 1989
7. Vina 2000(Biarkan cinta tetap ada)
Produksi : 2000
8. Bawa Daku
Produksi : Sony Music 2001
9. Vina For Children
Produksi : Kariza 2002

Mini Album

10. Rasa Sayang Itu Ada
Produksi : Bursa Musik

Album Single & Kolaborasi


11. 10 Finalis Pencipta Lagu Nasional 1983 (ASEAN POP SONG Festival 1983)
Judul : Alam Asa
Produksi : Virgo Record 1983
12. Lomba Cipta Lagu Remaja
Judul : Suara Hati Yang Damai
Produksi : Prambors 1983
13. Bimbo Vol. 106
Produksi : Kings Indonesia 1986
Judul : 1. Kita Adalah Satu
2. Peluk Ciumku Untukmu Feat. Sam Bimbo
3. Aku Yang Sendiri Feat. Harvey Malaiholo
14. Pop Song Festival XI 1983
Judul : Salamku Untuknya
Produksi : MUSICA 1983
15. Henry Manuputty
Judul : Adakah Hidup
Produksi : Jackson Record 1984
16. Festival Lagu Populer XII 1984
Judul : 1. Aku Melanghkah lagi
2. Tuhan Ternyata Ada
Produksi : Irama Asia Record 1984
17. Cinta Indonesia Vol.1
Pagelaran Guruh Soekarno Putra III
Judul : 1. Cinta Indonesia
2. Aji Mumpung
3. Puspawarni
4. Selamat Datang
5. Melati Suci.
Produksi : Musica Studio 1984
18. Chrisye
Album “Sendiri”
Produksi Musica Studio 1984
Judul : Kisah Insani

19. Festival lagu Populer Indonesia 1985
Judul : 1. Burung Camar
2. Satu Dalam Nada Cinta
Produksi : Irama Asia & Asiri 1985
20. Suara Persaudaraan
Produksi : Aquarius & Co. 1986
Judul : 1. Anak Anak Terang
2. Perdamaian Feat. Utha Likumahua
21. Jocky Soeryoprayogo
Produksi : Musica Studio 1986
Judul : Percayalah Kasih bersama Iwan Fals dan Jockie S
22. Dodo Zakaria
Album “Mallisa”
Produksi : VFM dan Aquarius 1986
Judul : Lalu Kemana
23. Festival Lagu Populer 1988
Produksi : Asiri 1988 & TEAM Record
Judul : 1.Begitulah Cinta Bersama Harvey Malaiholo
2.Dilema
24. Oddie Agam
Produksi : Arca Record 1990
Judul : Tamu Istimewa Feat. Oddie Agam
25. Adjie Soetama & Friends
Produksi : Granada Record 1990
Judul : Cinta Cinta Cinta
26. Loka Manya
Judul : 1. Sesungguhnya
2. Aku Makin Cinta
3. Rindu
4. Mungkinkah
5. Kembalilah Waktu Feat. Mus Mujiono
Produksi : Ceepee Record
27. Rumpies Nurlela
Produksi : atlantic Record 1988
28. Broery Pesolima
Produksi : Harpa Record 1988
Judul : 1. Bahasa Cinta
2. I Need Someone
3. Untuk Apa Lagi
29. 12 Bintang Idola part.1
Produksi : Harpa Record 1989
Judul : Kasih Feat. Broery Pesolima
30. Legenda Pop Indonesia
Produksi : Ceepee & Program Record 1993
Judul : 1. Mutiara Yang Hilang
2. Senandung Rindu
3. Hari Ulang Tahun
31. Forum
Produksi : Ceepee Record 1998
Judul : 1. Bersama Dalam Cinta
2. Jangan Biarkan Feat. Agus Wisman
32. Kita Untuk Mereka
Produksi : Sony-BMG 2005
Judul : Kita Untuk Mereka
33. Tantowi Yahya
Album "Friends"
Produksi : Cepee 2005
Judul : I Just Wanna Dance With You
34. Peter F.Gonta
Album "Kolaborasi"
Judul : Hanya Kau Yang...



Beribu maaf untuk mbak Vina, semua musisi dan produser album album diatas apabila ada kesalahan informasi dan data.Harap maklum Karna tidak semua kaset memuat tahun pembuatan dan rincian yang dibutuhkan. Saya hanya mengingatnya dan memberanikan diri menulisnya.
sekali lagi mohon input dari kalian pengkoleksi Classic Indo semua.
Terima kasih.

Tuesday, July 25, 2006

KONSER "ORIGINAL"



Viva Vina (Konser 25 Tahun)

Waktu bertemu dan berbicara walaupun hanya 5 menit mungkin sangat berharga apabila lawan bicara kita adalah orang yang paling kita idolakan.
Waktu yang begitu singkat itu cukup bisa menjelaskan aku apa arti dari sebuah kata simpel : “Profesional”.
Dengan wajah yang sedikit terharu atas sambutan luar biasa malam itu Vina tidak sama sekali terlihat lelah setelah 3 jam nonstop menyanyikan kurang lebih 24 buah lagu. Dia menjelaskan kenapa baru ditahun 2006 ini dia membuat sebuah konser tunggal ini. Sebenarnya tawaran itu sudah ada tapi Vina hanya ingin kalo dia bisa membuat konser itu hanya jika Addie MS yang mengiringi dia.
Sebelum Twilite Orchestra terbentuk sebenarnya Addie pun telah berniat membuat konser untuk Vina.
Dan Addie tidak pernah mengira kalau ucapan Vina yang hanya ingin membuat konser bersama dirinya adalah ucapan yang sesungguhnya.
Setelah 15 tahun Addie meninggalkan industri musik yang membuatnya begitu besar lalu dia menemukan dunianya yang baru bersama Twilite Orchestra barulah dia sadar akan ucapan Vina itu dan kembali menggandeng Vina di Konser Viva Vina ini.
Lalu ada sedikit yang mengganjal dan ingin sekali saya tanyakan “kenapa”, malam itu.
Dengan ragu dan sungkan aku menanyakan kenapa ada Oddie Agam malam itu lalu kenapa tidak ada Twilite Orchestra yang mengiringi malam itu? Mengingat Oddie adalah salah satu pendiri Orchestra tersebut.
Sungguh aku mendapatkan jawaban yang tidak terduga sama sekali.
Dengan suara keras Vina menjawab kalo itu tidak ada hubungannya sama sekali.
Meskipun konser malam itu diiringi dengan mini orchestra bukan berarti jalur musik Vina adalah sama dengan Twilite Orchestra.
Vina tidak mau mencampur adukkan itu, begitu pun dengan Addie MS waktu yang 15 tahun ia gunakan untuk membentuk impiannya untuk membuat suatu Orchestra pertama dan terbesar di Indonesia ini tidak akan dia campur adukan dengan jenis musik yang berbeda. Salut untuk mereka berdua. Sungguh mereka adalah Profesional.




Agak sedikit merepotkan kalo tidak ada perwakilan Tiket Box untuk diluar Jakarta. Termasuk aku yang tinggal diluar Jakarta mesti sedikit merepotkan teman teman begitu tau kalo tiket sudah habis terjual terpaksa harus cari dari EO dan harus pulang balik Jakarta-Bandung.
Aku ucapin makasih banyak buat semua yang udah kalian korbankan buat demi nolongin aku. Terutama Ade dan juga Zeni yang udah nampung kita di kosan kamu. Jangan Kapok yah…
Jam 3 lewat kita udah jalan menuju JHCC untuk nuker tiket, Sampe didepan loket aku melongo melihat poster yang walaupun ukurannya tidak terlalu besar tapi foto poster itu begitu indah dengan warna dasar Hitam dan warna gaun merah dan emas begitu kontras. Si Ade pun dengan sigap langsung minta poster itu sama penjaga ticketnya, tapi ternyata sudah habis. Mungkin karna kita agak telat sampe di Jakarta, jadi keburu abis. Tapi si ade bilang tunggu aja ntar malem, kalo ga dapet kita colong aja posternya,Hehehehe.. Tepat Jam 7 Malem kita berangkat dari Carbela menuju Planery Hall. Sudah terlihat antrian panjang dari arah lobby menuju ke dalam gedung dan dipintu masuk sudah ada maestro muda Andy Riyanto dengan tux warna khaki,kemeja putih lengkap dengan dasi kupu kupunya



Begitu memasuki Lobby ada bingkai ukiran kayu besar diberi polesan warna emas yang berkesan glamour sekali yang diisi oleh foto karya Darwis Triady. Foto yang menampilkan bagian belakang tubuh Vina yang mengenakan busana karya Anne Avantie yang dibagian punggungnya sengaja dibuat bentuk V dengan hiasan manik manik warna emas yang kontras sekali dengan warna bajunya yang merah menyala dan bordir hitamnya. (Bul… Coba kamu kasih contoh baju ini ke penjahit di Tasik. Kali aja dia bisa niru bordir-nya Ha..ha..ha..)
Sebelum masuk ke pintu gedung serbaguna ini kita harus melewati lorong disamping lobby yang semuanya didekor serba warna merah dan emas. Disana sudah banyak sekali selebriti yang sedang diburu para wartawan infotainment. Huih.. senangnya bisa nengok kiri kanan dan melihat langsung tampang para seleb kita.
Tidak lama menunggu... pintu gedung sudah dibuka dan aku berdiri lumayan dekat dengan panggung. Tepat di tempat saya berdiri adalah lorong dimana semua tamu undangan masuk dan jalan menuju tempat duduk yang telah disediakan. Jadi siapapun artis yang dateng terlambat saya bisa melihat dan teriak sepusanya didepan mereka.
Dan dua artis ini yang saya tidak sangka bisa melihatnya didepan mata saya : Sheila Majid dan Oddie Agam!
Dari kejauhan muncul Erwin Gutawa girls (Titi dan Uthe) yang didampingi oleh suami masing masing dan dengan potongan rambut terbarunya. Tiba tiba ada yang menghampiri mereka yaitu si Erwin Gutawa girls (wanna be) yang tidak lain dan tidak bukan adalah: KD.
Hueuuuh... keliatan banget deh pingin jadi bagian dari Titi dan Uthe! Kaciaan sekali dia…begitu terobsesi sekali untuk menjadi Erwin Gutawa girls.
Konser dibuka dengan suara merdu Vina tanpa iringan musik dan panggung masih dalam keadaan tertutup.
Kontan saja semua mata penonoton tertuju ke panggung. Padahal Vina Muncul dari arah balkon belakang dan turun melalui tangga menuju panggung.
Semua Penonton berdiri menyambut sang Legenda ini.



Dari awal sampe akhir penonton disuguhi sajian musik yang sangat original dari musisi musisi yang setia menemani perjalanan karir Vina selama 25 tahun.
Sungguh ini adalah sebuah contoh untuk perjalanan musik seorang penyanyi besar yang sepertinya baru dilakukuan hanya oleh Vina. Sepertinya konser ini juga adalah konser “Terima Kasih” untuk para Musisi Indonesia yang pernah bekerja sama dan membuat dia menjadi seperti sekarang ini. Hampir semua pencipta lagu dan musisi yang lagunya dinyanyikan malam itu hadir diundang sebagai tamu kehormatan.
Disini juga lah saya berkesempatan melihat siapa Loka Manya yang misterius itu, yang tidak lain adalah suami dari Ria Prawiro. Jadi terjawablah sudah semua pertanyaan saya tentang album Loka yang semata wayang itu.
Kesempatan saya untuk bertemu Dani Mamesah ternyata belum terwujud. Karna malam itu Vina tidak satupun menyanyikan lagu Dani. Padahal begitu banyak karya Dani yang Vina bawakan. Begitu juga dengan Sam Bobo, dia tidak hadir karena masih berada diluar kota. Karya Dani dan Sam Bobo banyak sekali menghibur saya waktu saya kecil dulu. Jadi wajar kalo malam itu saya pingin sekali melihat mereka.



Ada dua musisi yang menjadi musisi tamu malam itu. Mereka adalah Dodo Zakaria dan Mus Mujiono.
Penampilan Dodo Malam itu cukup membuat saya terbawa emosi. Bagaimana tidak kalo didepan mata kamu adalah 3 orang yang paling kamu idolakan bermain musik bersama diatas panggung. Sungguh kesempatan yang sangat langka dan aku bersyukur bisa melihat mereka malem itu. Semuanya terasa sangat original.
Begitu juga dengan Mus Mujiono yang mulai membantu Vina sejak album ke-5 dan mereka juga pernah berduet dialbum milik Loka, malam itu menyumbangkan alunan gitar-nya yang khas untuk lagu biru, yang memang dia-lah pemain gitar asli di lagu ini. Sungguh Vina ingin segalanya sangat Original.

Viva… Vina…

I will always Love you…

Ada pesen tambahan dari Ade nih…
Kenapa ga ada lagu Logika malem itu? Apa karena 3 diva sudah menyanyikan lagu ini terlebih dahulu?

Sebenernya Vina sudah menjawab bahwa tidak mungkin dia menyanyikan semua lagu lagu nya dalam satu konser, mudah2an ada konser berikutnya.

Begitu ditanya kapan album baru keluar? Addie menjawab kemungkinannya adalah membuat lagu lagu abadi Vina menjadi lebih indah dari pada aransemen yang telah dia ciptakan 20 tahunan yang lalu menjadi lebih baik lagi dengan membuat rekaman ulang dengan aransemen baru. Jadi kita tunggu saja Vina menyanyikan kembali lagu2 abadinya.

Monday, July 24, 2006

Classic Indo (my big..big..thanks)


Siapapun kalian... yang udah bener bener bikin aku hepi banget bisa kembali dapetin koleksi lagu lagu classic Indonesia kesukaanku, aku ucapin terima kasih banget.
Salah satunya Mr. Anton Tjew... yang jauh jauh dari Australia masih mau nyempetin kasih via e-mail, single single lagu kesukaan kita yang gak tau kenapa semuanya sama! Makasiiiih banget. Ga nyangka ada orang nun jauh disana masih nyimpen semua itu dengan rapih dan makasih juga kamu mau baca blog saya dan akhirnya keterusan sampe kayak sekarang kontak2an lewat e-mail, I hope we could meet someday :) dan makasih buat semua info album album classic indo-nya yang udah kamu kasih.
Juga buat kalian yang udah membuang koleksi kalian di tukang loak.. Itu sangat bermanfaat sekali buat aku. Terutama Album Oddie Agam! Ada 3 album dia yang aku cari, terutama banget yang judulnya "Bellinda" sekitar taun `84an lagu itu dibuat buat Meriam Bellina setelah dia dapet piala Citra pertamanya.Tapi yang aku dapet kemaren baru album yang duet. Disitu banyak sekali penyanyi top 90an yang duet bareng Oddie dan salah satunya adalah Anggun. Lama banget aku pengen lagi denger lagu “Bojoku” dan denger suara “real” dan masih polos dari Anggun yang ga ada di kompilasi album lagu lagu ‘Jadul(jaman dulu)-nya’ Anggun yang waktu masih disini. Mungkin satu satunya karya Oddie yang dia nyanyiin ya lagu ini.
Trus aku juga makasih banget buat yang udah ngejual CD format MP3 dari album Anggun yang LUMINESCENCE walaupun isinya hanya 10 lagu Tapi semuanya adalah REMIXES dan sebagian berbahasa prancis yang ga ada di versi asli album Anggun.Pengen bgt sih ketemu kamu.. pasti kamu punya banyak lagi koleksi yang bisa bikin aku klepek..klepek!! Sayang aku gak tau siapa dan dimana kamu, pokoknya Makasiiiiiiiiih banget. That’s mean a lot 2 me. Trus makasih juga buat adekku tercinta... yang udah susah payah cariin dan akhirnya dapet juga Long English Version-nya “Summer In Paris” DJ Cam featuring Anggun, kalo ga salah dari temenmu yang di OZ yah?
Yang terakhir saya juga makasih buat (waduh…maaaf saya gak tau mesti manggil mbak atau adek nih) Dina Jackson Arief . Sungguh suatu kehormatan buat aku!! Tiba tiba saja aku terima comment di Blogs ini http://anuneano.blogspot.com dan aku terharu juga karna dia adalah seorang Jackson!! Yup.. dia putri dari alm Bpk. Jackson yang kerja kerasnya buat musik Indonesia begitu besar. Dan saya sangat menyukai semua yang Jackson Record telah produksi. Mudah mudahan kamu yang bisa nerusin dan bisa buat semua yang papa kamu buat bisa kembali dinikmati semua pecinta karya karyanya. Seperti yang udah musica buat dengan menjual kembali semuanya dlm bentuk CD. Dan ga perlu kesusaham buat cari cari lagi.
Amien…

Bandung's Claw

Sepertinya penyesalan saya setelah melewatkan EMS Celebration tahun lalu masih harus berlanjut…
Saya pikir penyesalan saya akan terobati oleh 25th EMS Celebrations tahun ini. Tapi siapa duga kalo Pesta Perak EMS ini berlangsung di JaKarTa ?!! Betapa sia sia penantian saya ini… Hiks…
Aku sudah membayangkan kalo pesta perak EMS ke 25 pasti adalah pesta yang akan lebih ‘spekta’ dari pesta pesta ‘spekta’ EMS ditaun-taun sebelumnya dan aku pikir bakal digelar di Bandung lagi.
Huuuh… ternyata dugaanku salah.
Why Jakarta…?? Why…Oh…Why??... Hiks..
Bukankah EMS lahir di Bandung? Jadi Sudah selayaknya kalo di ulang taun perak EMS ini, Bandung yang seharusnya dapet kesempatan menggelar celebrations ini.
Tapi sudahlah… Mudah mudahan ada celebrations lainnya yang masih bisa menghibur.



Bandung memang gudangnya musisi dan penyanyi penyanyi top. Salah satu yang sangat besar konstribusinya untuk musik Indonesia adalah EMS (Elfa Music Studio), sebut saja Lita, Uthe , Harvey, Yunika, Melly, Netta, Hedi, Yovie, Trie Utami, Andien, Sherina, Ferina, Rita Effendy, Yana Julio dan masih banyak lagi artis top hasil bimbingan dari EMS ini.
EMS adalah salah satu produk anak negeri yang bisa dibilang termasuk “tertua” yang berdiri pertama kalinya di Jl. Aceh 101 Bandung sejak 20 Februari 1981.
EMS memang berbeda dengan sekolah musik kebanyakan. Faktor kratifitas dan kualitas-nya lah yang paling ketara dari sekolah musik ini.
Kebanyakan sekolah musik di Indonesia biasanya masih berlisensi dari luar negeri (biasanya adalah Jepang dan Amerika) untuk standarisasi dan sertifikasinya.
Meski tidak memakai nama asing untuk studio atau sekolah musiknya, tapi para pengujinya biasanya langsung didatangkan dari luar negeri hanya untuk sekedar memberikan tes kenaikan ke tingkat berikutnya.
Untuk EMS sendiri sudah mempunyai rancangan standard lokal sendiri untuk sertifikasinya. Jadi sudah bener bener original produk dalam negeri.
Di Bandung sendiri sudah terdapat 4 cabang EMS sampai saat ini dan berkembang menjadi 10 cabang yang tersebar dikota kota besar lainnya di Indonesia seperti Jogyakarta, Garut, Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Umumnya setiap musik studio atau sekolah musik selalu menggelar resital atau konser yang menjadi ajang unjuk kebolehan dari anak anak didiknya, tapi biasanya yang mereka sajikan terlalu baku dan monoton yang akhirnya menimbulkan kesan kurang menarik, berbeda sekali dengan kreatifitas yang EMS gelar disetiap tahunnya selalu tersasa lebih hidup dan sangat mencerminkan gaya dan kebebasan expresi anak muda dan jauh dari kesan membosankan.

Lalu apa yang special dari musik abang kelahiran Garut, 20 Febuari 1959 ini?

Mungkin “Ciri khas” adalah yang paling specialnya. Sangat original dan tidak meniru.
Untuk pengamat dan pecinta musik dari Bang Elfa pasti sangat bisa mengenali karakter musiknya.
Karena dia bisa memberikan ciri sendiri untuk setiap musik gubahannya sehingga setiap orang bisa langsung mengenali siapa arangernya begitu mendengar musik indahnya itu.
Tapi ada 2 lagu yang bikin aku salah terka.
Dulu aku mengira lagu "Mau Tak Mau" milik Harvey dan Lagu :" Kata Hatiku" milik Elfa's Girl dibuat aransemennya oleh Bang Elfa.
Ternyata itu salah besar... Meskipun pilihan drum programming-nya amat mirip dengan milik Bang Elfa, ternyata lagu tersebut di aransemen oleh Addie MS dan Erwin Gutawa.
Ternyata Bang Elfa juga bisa mempengaruhi 2 Maestro ini.
Lalu Masih inget lagu “Ada Kamu” yang populer lewat Irianti Erning Praja atau Album debut-nya Andien (hanya album debutnya saja) atau album Sherina dan album soundtrack Petualangan Sherina ? Album album tersebut sangat kental sekali dengan unsur musik khas dari Keyboard, synthe dan drum programming bang Elfa.
It`s so…ELFA.



Contoh lain yang paling kentara adalah musik dari group Indonesia 6 yang salah satu pemain perkusinya adalah mantan dari vokalist-nya ELFA’s Singer (Iwan Wiradz). Entah kenapa Iwan tidak menjadi penyanyi solo saja, mengingat karakter suara indahnya itu agak mirip dengan Harvey dan Ramona Purba. Simak saja lagu “Asa” dinyanyikan oleh Iwan di album Indonesia 6, kalian pasti setuju.
Kalo kamu punya album 10 Bintang Nusantara Produksi Team record sekitar taun ’88.
Disitu terdapat beberapa group musik hasil dari seleksi ajang pencarian bakat bakat baru dari group musik maupun duo di akhir taun 80 puluhan.
Inilah perbedanya ajang pencarian bakat pada era 80an dengan ajang yang ada sekarang ini.
Musik Indonesia sekarang sepertinya hanya terbagi menjadi dua bagian besar yang sangat kentara sekali.
Yang pertama adalah jenis musik dangdut dan yang kedua adalah musik berjenis Sweet Rock seperti musik musik dari Peterpan, Samson, Keris Patih, Ungu, Cokelat, Gigi, Dewa dan sejenisnya.
Hampir semua ajang pencarian bakat baru selalu menghasilkan musik musik dari kedua jenis musik yang seperti itu.



Lalu kemana para penerus generasi ber- jenis musik yang seperti di album 10 Bintang Nusantara ini?
Saya sendiri tidak tau persis apa julukan untuk jenis musik seperti ini. Walaupun masih di jalur POP tapi tersasa sangat berbeda dengan musik POP biasa.
Apakah band band di album ini juga adalah “pengembang” dari jenis musik yang Elfa bawakan?
Kalo kalian perharikan ‘hampir’ semua group band di 2 album ini mempunyai kemiripan dari permainan keyboard dan pemilihan drum programming & percussion-nya, seperti yang biasa dimainkan oleh Bang Elfa.
Tapi ternyata memang beralasan mengapa musik mereka begitu Elfa sekali, ternyata mereka kebanyakan adalah anak didik dari EMS juga dan sebagian besar adalah anak anak Bandung. Bahkan member dari ELFA’S Singer pun membuat Duo F&L yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ferina & Lita.
Selain itu sebut saja band yang mengisi kedua album ini seperti: Indonesia 6, Wachdach band, Kangaroo band , Katara, ITB Choir & Kahitna semuanya asli produk Bandung.




Walaupun ada Katara singer disitu, tapi kali ini Katara tidak didampingi Musisi dari Band yang melambungkan nama mereka yaitu “Karimata”. Masih ingat dong album semata wayangnya Katara yang digarap oleh Erwin Gutawa dan the rest of Karimata? Katara dialbum ini dikawal oleh Wachdach band. Kalo saja tidak melihat ke cover kasetnya dan mencari tau siapa musisinya kalian pasti menyangka itu adalah musik dari Elfa.
Begitu juga Kahitna, dialbum ini mereka masih dengan format utuh dengan 2 vokalis cewek (Netta Kusuma Dewi dan Rita Effendy) dan 2 vokalis cowok (Carlo dan Hedy, belum ada Ronny Waluya) menyumbangkan satu single perdana mereka: “ Adakah Dia”, sebelum mereka menjadi Group top seperti sekarang ini.
Memang sangat berbeda format musik single Kahitna ini dengan format musik dialbum album mereka. Kalo single perdana mereka ini, Kahitna masih sangat dipengaruhi unsur kental Indonesia 6 dan musik dari Elfa, Maklumlah karna Yovie adalah keyboardist dari Indonesia 6.
Tapi yovie akhirnya mencoba keluar dari bayang bayang bermusik ala Elfa. Musik Yovie akhirnya bisa mempunyai ciri sendiri seperti yang Kahitna dan The Nuno mainkan sekarang ini.
Mudah mudahan saja masih ada yang bisa bertahan dari jenis musik ini selain Yovie yang masih setia dengan musik melow ala Kahitna yang mungkin juga sudah agak monoton dan tidak terlalu groovy seperti Angga n the gank di Maliq n D`Essential atau Park Drive dan lainnya yang beraliran sama. Saking langkanya musik jenis ini, kehadiran mereka seperti membawa angin segar buat pendengar musik berjenis seperti ini.
Thanks for your music…

Surat Untuk Kang Dodo

Kuping caplang congean
Jago pasar dari sebrang
Pala botak penuh pitak
Tidak suka sama perempuan
Iiiih


Back to 80`s


Nyeleneh.. Unik.. Smart.. Kadang super Romantis dan Beda.. Mungkin itu sedikit gambaran buat lirik lirik lagu karya Dodo Zakaria.
Kalo soal musiknya…Kayaknya memang ga ada tandingannya dech...
Kerasa ga sih?... Begitu susaaaah banget cari warna musik yang seperti musik pada era-nya Vina Panduwinata (hanya Album 1-4), Utha Likumahua(@ Jackson), Kiki Maria(yang produksi Jackson Record), Dian P.P.(Jackson Record Album 1-2), Titi DJ(album pertama saja ), Lydia & Imaniar (album 1&2) dan artis laennya yang bermusik sejenis ditaun 80an.
Setelah awal 90an semua jenis musik mereka berubah dan cenderung terlalu Nge-pop dan biasa banget.



Contohnya saja Vina yang akhirnya seperti kehilangan kekuatannya dalam memilih lagu2 untuk album album dia berikutnya setelah lepas dari Jackson Record dan prestasi terburuknya adalah terbentuknya group RUMPIES yang hanya mementingkan segi komersilnya saja. Walaupun ada Oddie Agam yang banyak membantu dia selepas dari Jackson, mulai dari album produksi Harpa,Hins,Arca Record,Ceepe, Sony Music dan lainnya tapi tetep aja lagu yang jadi Hits hanya dari ciptaan Oddie dan Fariz saja dan sisanya bukan lagi musik originalnya Vina banged deh..
Vina sudah terlalu identik dengan musiknya Dodo. Apa mungkin perubahan jenis musik di Indonesia ini juga dikarenakan “Hilang”nya Kang Dodo dari perindustrian musik Indonesia? Rasanya memang begitu.
Aku sempat kecewa dengan perubahan jenis musik di album Titi yang kedua yang hampir seluruhnya di buat oleh Jocky S dan tanpa ada campur tangan Kang Dodo disitu dan tentu saja musiknya pun jadi beda. Tapi semuanya terobati setelah Titi bisa menjadi bintang tamu di album Jack Lesmana bersama Indra. Meski hanya 4 buah lagu yang dia bawakan disitu tapi Titi bernyanyi sepenuh hati dan all out banget di album ini. Karakter vocal Titi yang tegas, tinggi dan khas sangat cocok dengan jenis musik ini. Jadi walaupun Titi tidak bisa berlama lama dengan Kang Dodo tapi dia punya guru terbaik yang akhirnya bisa membuat dia menjadi bukan hanya sekedar bisa bernyanyi tapi juga bisa menulis lagu yang baik walau awalnya masih merupakan karya kolaborasi dia dengan Mira & Indra Lesmana. Sayang…Perjalanan musik dia bersama Jack Lesmana (2 album saja) hanya sekedar batu loncatan saja menuju seorang Diva musik Pop. Mungkin musik dia bersama Jack dan Indra kurang begitu popular dan komersil sehingga dia lebih memilih jenis musik yang sekarang. Tapi suara kamu masih tetap aku suka…



Kangen rasanya mendengar kembali lagu lagu pada masa masa itu.
Aku pun sedikit demi sedikit kembali mengumpulkan koleksi lagu lagu itu walau pun aku mesti nongkorong seharian di tukang2 loak daerah cihapit, alun alun dll untuk mencari kembali lagu lagu lama yang sayangnya dulu malah aku buang semua.
Tapi kenapa harus begitu sulit mencari lagu lagu itu kembali?
Sungguh aku ingin Kang Dodo bisa mengerti betapa karya karya dia adalah masterpiece dan betapa banyaknya orang yang masih menunggu karya dia. Paling tidak ada semacam album kompilasi hits dari seorang Dodo Zakaria yang mungkin bisa bikin album kompilasi seperti Baby Face atau David Foster.
Saya tahu pasti tidak mungkin dibuat hanya satu album saja, mengingat karya anda yang begitu banyak.
Tapi jika itu harus dibuat double atau bahkan triple CD pun anda memang pantas menerima penghargaan itu.
Anda adalah sejarah untuk Industri Musik Indonesia!



Tidak banyak artis yang berkesempatan mendapatkan karya karya indah Dodo Zakaria even seorang Ruth Sahanaya saja belum punya kesempatan itu.
Lagu diatas adalah satu satunya lagu dari Nicky Astria yang diciptakan Kang Dodo dari album semata wayang nya Mas Dodo, yang entah kenapa hanya satu!! Hanya Lagu single diatas dan hanya album Nicky Astria yang pertaman saja yang paling keren plus satu lagi single yang berduet dengan Ikang Fauzi di Album Suara Persaudaraan yang menurutku yang paling bagus dan nggaak bikin ilfil dengernya karena musiknya bukan seperti musik rock kebanyakan.
Mungkin “hilangnya” Kang Dodo dikarenakan terlalu sibuk dengan Kariza Productionnya yang dia kerjakan bareng bersama Ria Prawiro (anak mantan mentri itu :P ) yang juga pernah diberi kesempatan bernyanyi di album Catatan Si Boy I yang merupakan karya Kang Dodo juga.
Atau mungkin juga Kaang Dodo terlalu sibuk jadi promotor konser2 nya Inul yang seabreg itu.
Tapi bukan berarti Kang Dodo juga jadi pindah Jalur Musik kan??
I`ll say goodbye kalo sampe jalur musik itu yang Kang Dodo gandrungin sekarang…

Rhythm of Reformation

Rhythm of Reformation



Modern Karawitan


Mungkin tagline dari album ke-8 mereka ini adalah jawaban kemana arah group musik jazz legendaris Indonesia ini sekarang.
Sebenarnya saya tidak pernah meng”kotak”an musik yang saya suka dengan suatu aliran musik tertentu, terutama untuk jenis musik Jazz, yang menurut saya malah sama sekali bukan seperti gaya hidup saya yang educated dan berkelas seperti apa yang orang kebanyakan menggambarkan aliran musik yang exclusive ini.
Tapi musik buat saya sendiri adalah soul. Jadi apapun jenisnya dan siapapun musisinya kalo musik itu bisa mewakili jiwa saya, berarti itu adalah musik saya.
Begitu juga dengan “ke-dahsyatan” musik yang Krakatau mainkan adalah salah satu yang masih selalu saya dengar sampai sekarang.
Tidak semua musik Krakatau bisa saya cerna, hanya 4 album saja sejak kehadiran pertama Krakatau ditahun `85 yang masih bisa saya nikmati dengan baik. Setelah album Ke-5 dan selanjutnya rasanya sudah bukan lagi stream asli Krakatau.
Mungkin perlu suatu penjelasan yang real dari personil group ini tentang perubahan musik mereka, tapi sampai saat ini masih belum ada pernyataan apapun dari mereka dan mungkin juga kalo ditahun 90an perubahan personil dari suatu group musik ini tidak seheboh seperti apabila terjadi perubahan personil dari group musik Pop atau Rock saat ini yang selalu menjadi berita di Infotainment.
Walaupun sebenarnya terjawab sudah perubahan musik mereka itu dikarenakan terjadi perubahan personil yang menurut aku sangat mempengaruhi aliran musik Krakatau ini.
Coba kalian bandingkan ketimpangan personil di album ke 1-4 yaitu : Pra B.Dharma (Bass), Dwiki Dharmawan (Keyboard) , Indra Lesmana (Keyboard),Gilang Ramadhan (Drum),Donny Suhendra (Gitar), Trie Utami (Vokal) dibandingkan dengan personil pada album ke-5 yang hanya ber-anggotakan 4 orang saja : Pra B.Dharma, Dwiki Dharmawan, Trie Utami dan drummer baru mereka Budhy Haryono yang juga adalah drummer barunya group Karimata (kok bisa yah?? Wah honornya double dong?).
Jadi jelas sekali pengaruh jazz yang Indra Lesmana masukan di krakatau sedikit demi sedikit hilang setelah dia meninggalkan dari group ini.
Sampai sekarang entah berapa banyak lagi yang keluar masuk menjadi personil baru group band yang sudah berusia lebih dari 20 tahun ini yang vokalisnya pun pernah meriahkan oleh kehadiran Harry Mukti dan Ruth Sahanaya.
Tapi yang pasti pendiri asli group ini masih tetap bertahan, mereka adalah Pra B.Dharma dan Dwiki Dharmawan yang sepertinya punya kesamaan visi bermusiknya yang sejak album ke 6 mulai gencar memasukan musik ethnic Indonesia terutama dari ethnic sunda (Karawitan).
Tidak ada yang buruk dari apa yang mereka lakukan sekarang ini toh penggemar mereka malah bertambah banyak di luar negeri sana, hanya saja sepertinya kita sudah lama sekali tidak mendengar kehadiran mereka di negeri sendiri dikarenakan jadwal tour luar negri mereka yang begitu padat.
Lalu apakah mereka masih memberi label musik mereka itu “Jazz”?
Lalu apa arti kata “Rhythm of Reformation” itu yang jadi tagline album baru mereka itu? Lalu apa arti Kata “Karawitan Music within the Progression of Modern Sound” di bawah nama besar Krakatau? Apakah semua itu menjelaskan kalau ini adalah “The New Krakatau” with a new music concept?
Semoga tejawab sudah buat para pendengar musik Krakatau yang rindu akan betapa hidupnya musik mereka ketika Gilang Ramadhan (one of my fave Drummer setelah Cendi Luntungan) dan Indra Lesmana masih disana.
Jadi jangan berharap musik krakatau yang dulu itu bisa kalian dengar lagi karna krakatau sekarang bukanlah group musik jazz or fussion lagi seperti dulu, tetapi mereka sekarang adalah Group musik karawitan di era modern ini yang Trie Utami pun sudah enggan manjadi sinden beken-nya.
Selamat untuk Mba` Ubiet AFI yang sudah terpilih menjadi 'pe-sinden' baru group karawitan ini.

Alternation Effect

Indonesia’s Male Vocalist


Begitu banyak penyanyi pria di Indonesia tetapi tidak banyak yang memiliki ciri dan daya tarik vokal yang begitu dahsyat.



Sebut saja Tompi, Harvey Malaiholo dan Utha Likumahua yang mempunyai keunikan itu yang bisa menjadi ciri khas mereka dan mampu membuat semua lagu yang mereka bawakan begitu indah.
Lalu apakah modal suara emas mereka bisa membawa mereka selamanya terus diminati dan tetap dinanti?




Sangat mudah untuk melempar pertanyaan itu tapi agak sulit untuk menjawabnya mengingat banyak sekali faktor penyebabnya selain dari faktor hoki si penyanyinya juga.
Mungkin salah satu faktor yang paling sering terjadi adalah karena kecenderungan pencinta musik fanatik adalah menyukai salah satu stream musik dan setia dengan musiknya. Nah… masalahnya adalah apakah si penyanyi mampu mempertahankan jalur musiknya?
Kadang alasan “mencoba sesuatu yang baru” sering menjadi pemicu perubahan jalur musik mereka. Lalu perubahan seperti apa yang bisa diteima itu? Mungkin perubahan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bagus bisa disebut suatu progress, tapi tidak jarang perubahan itu menjadi bumerang buat si penyanyi itu sendiri dan kadang menjadi dilema juga kalo si penyanyi hanya mempertahankan apa yang ada malah ditinggalkan juga karna terkesan sangat membosankan.
Salah satu contoh yang membuat aku sangat prihatin adalah perubahan musiknya Utha.
Dengan kekuatan jazzy vocal-nya Utha pernah berkolaborasi dengan banyak musisi jazz kelas satu Indonesia sebagai pengiring musiknya baik dialbum maupun di pentas pentas musik jazz dalam dan luar negeri, for your info Utha juga pernah membuat rekaman di Life Recording Singapore.



Musisi yang pernah bekerja sama dengan Utha antara lain adalah Benny Likumahua (kakak kandung), Embong Raharjo, Rully Johan, Yoppie Item, Christ Kaihatu, Chandra Darusman, Addie MS, Erwin Gutawa, Dodo Zakaria dan masih banyak lagi. Amazing bukan…???
Dari sedikiiiit musisi jazz yang saya sebut diatas, kalian semua pasti bisa membayangkan betapa indah dan exclusive-nya album dan musik dari seorang Utha Likumahua pada masa itu. Penyanyi Pria Indonesia mana yang punya kesempatan seperti dia?
Sayangnya nyong Ambon kelahiran 1 Agustus 1955 dan bernama lengkap “Doaputra Ebal Johan Likumahua” kurang bisa mempertahankan prestasinya itu.
Keadaan seperti itu juga banyak dialami oleh penyanyi penyanyi lain yang antara lain juga diakibatan oleh perubahan drastis dari jalur musik mereka setelah mereka mendapatkan label rekaman baru atau memang keinginan mereka sendiri untuk bereksperiman dengan suatu aliran musik baru, anehnya hal seperti ini rata rata dialami oleh mereka yang lepas dari Jackson Record. Selepas dari Jackson Record rata rata mereka mempunyai kecenderungan mengalami penurunan dari kualitas musik mereka.
Kebetulan juga Utha adalah salah satu penyanyi keluaran Jackson juga.
Memang salah satu kelebihan Jackson record selain kecangihan perangkat & kualitas rekamannya adalah kemampuan dari Bpk. Jackson Arief yang memang paling jago dalam menggandeng musisi musisi top Indonesia pilihan yang belum tentu bisa ditandingi oleh recording manapun pada masa itu. Mungkin itu juga salah satu penyebabnya.
Kalo melihat dari sejarah perjalanan musik Utha pada awal kemunculannya dulu hampir mirip dengan perjalanan karir Tompi sekarang ini, dengan keunikan gaya dan suaranya, Tompi sukses dan terkenal sebagai vokalis Bali Lounge dan akhirnya ditaun berikut Tompi berhasil dan sukses membuat solo album ditaun 2005 lalu.
Selain kekuatan suara yang membuat Tompi begitu populer, Tompi juga mahir membuat lagu.
Hampir semua lagu pada album solonya maupun album Bali Lounge dibuat oleh Tompi. Kekuatan itu lah yang tidak dimiliki oleh Utha maupun Harvey, walaupun Utha juga pernah membuat lagu (karya bersama) tapi tidak se-produktif Tompi.
Kalo melihat kemampuan yang dimiliki Tompi, rasanya dia mampu bertahan lebih lama lagi asalkan dia tetap konsisten dan bisa mempertahankan jalur musiknya atau membuat sesuatu yang lebih baik lagi bukan sebaliknya atau aji mumpung melakukan segala tawaran bermusik tapi melupakan main steram-nya seperti yang terjadi pada Utha yang terlalu banyak menerima tawaran bernyanyi single di beberapa label yang musiknya melenceng jauh dari musik asli dia, akhirnya orang terlupakan akan jatidiri bermusik Utha yang sesungguhnya.
Beberapa label sepertinya memanfaatkan kekuatan musik dan lagu lagu Utha tempo dulu (dialbum album produksi Jackson Record album 1-4) untuk dijadikan umpan untuk mendongkrak penjualan album Utha yang baru di label label mereka.
Contohnya saja single “Kuingin” produksi Aquarius dan “Untuk Apa Lagi” produksi Team Record semuanya didongkrak oleh lagu lagu Hits produksi Jackson. What a pity…
Itulah ironisnya… Kenapa Jackson sendiri tidak membuat kompilasinya?
Kenapa selalu lagu lagu produksi Jackson dimanfaatkan label label lain?
Buat para pecinta Utha saya selipkan sedikiiit Discography dia yang mungkin baru ada di blog punya saya ini.
Karena setelah beberapa kali berusaha mencari di internet tentang album album milik dia ternyata belum ada satupun yang menulisnya. Mudah mudahan setelah saya akan ada yang mau meng-compile lagi lebih detail tentang album Utha atau Utha sendiri yang mau membuat “Graha Maya” seperti artis artis lain… Amien
Love You…Utha!!

Album

1. Nada & Apresiasi (Tersiksa Lagi)
Produksi Granada
2. Bersatu Dalam Damai
Produksi :Jackson Record 1983
3. Aku Pasti Datang
Produksi : Jackson Record 1985
4. Aku Teteap Cinta
Produksi : Jackson Record 1986
5. Puncak Asmara
Produksi : Atlantic & Jackson
6. Tak Sanggup Lagi
Produksi : Aquarius 1993

Kompilasi & Single

7. Dasa Tembang Tercantik 1981
Judul : Tembang Pribumi
Produksi Prambors
8. Festival Lagu Populer Indonesia 1984
Judul : Biru Selintas Rindu
Produksi ASIRI dan Irama Tara
9. Kuingin
Produksi Aquarius
10. Untuk Apalagi
Produksi Team Record 1990
11. Utha Likumahua Classic
Produksi Chlarity Record
12. Mungkinkah Terjadi (Bersama Trie Utami)
Produksi Boulevard Record
13. Kisah Kehidupan (Bersama Trie Utami)
Produksi Flower Record
14. Emerald
Vokalis tamu
15. Festival Lagu Populer Indonesia 1987
Judul : Sesaat Kau Hadir
Produksi Bulletin Indonesia
16. Festifal Lagu Populer 1989
Judul : Bias Warna

Produksi Atlantic Record 1989
17. Beri ½ Saja (Oddie-Utha-Ahmad)
Produksi Union Artis & RCA 1988
18. Suara Persaudaraan
Judul : Perdamaian (Bersama Vina Panduwinata)
Produksi Aquarius & Co.
19. Dasa Tembang Tercantik LCLR ‘88-89
Judul : Sejuta Mimpi
Produksi : Prambors & Atlantik Record
20. Kharisma Satu
Judul : Kepastian
Produksi : Arca Record
21. Duet Plus
Judul : Percayalah bersama Vonny Sumlang
Produksi : Eka Record 1989
22. 10 Bintang Khatulistiwa
Judul : Dansa Suka Suka
Produksi : Billboard 1990
23. Utha Koleksi Klasik
Produksi : Prosound

Lain Utha, lain halnya juga dengan Harvey Malaiholo…


Walaupun vokalnya tidak se-jazzy Utha dan Tompi tapi Harvey punya banyak kelebihan (selain "kelebihan" dibibir indahnya tentunya).



Suaranya yang kharismatik mampu menghipnotis setiap orang yang mendengarnya.
Rasanya adeeeem banget denger dia menyanyi.
Mungkin penyanyi pria yang “tersulit” dicari lagunya adalah Harvey. Kenapa saya bilang tersulit? Karena memang single-nya sudah terlalu banyak dibandingkan dengan Albumnya. Selain itu tahun keluaran single-nya juga sudah terlalu lama mengingat perjalanan karirnya yang sudah mencapai 30 tahunan dan saya pun kala itu mungkin masih berusia 2 tahunan jadi rasanya tidak mungkin saya bisa mengikuti semua lagu milik dia, sekolah aja belum… Hehehe.
Saking banyak lagu single beliau yang tercecer dimana mana dan kadang banyak lagu lagu yang terasa tidak penting, misalnya saja lagu “Sesaat Kau Hadir” milik Utha dan lagu “Pesta” milik Elfa’s Singer pernah dia nyanyikan di album Kemesraan produksi Musica, sayangnya musik pengiringnya sangat simple sekali dan terkesan seadanya sehingga sangat timpang sekali jika dibandingkan dengan kualitas suara Harvey, semua itu menyebabkan bumerang buat harvey sendiri, kebanyakan orang berpendapat kalo versi asli lagu itu lebih bagus dari pada dinyanyikan Harvey. See…Ga penting banget kan?? Mungkin akan lain kalau saja penggarapan musiknya lebih bagus pasti hasilnya pun akan maksimal.
Lalu dia juga pernah ikut nyanyi keroyokan di Album Oddie Agam (Kesempatan) yang saking keroyokannya jadi ga jelas harmonisasi suaranya, tapi lain dengan album : " Melagukan, Titik Hamzah", Walaupun dialbum itu ada beberapa lagu recycle milik Berlian Hutahuruk, Bob Tutupoli dan Vina Panduwinata tetapi karena aransemen Addie MS yang begitu indah, Harvey mampu membuat lagu lagu tersebut jauh lebih indah dari versi pertama dan sebagian dinyanyikan secara duet bersama Tina Lex Trio.
Prestasi terbaiknya adalah sembilan kali berturut turut setiap tahunnya sejak tahun 80 sampai 88 dipercaya membawakan lagu lagu untuk ajang Festival Lagu Populer Indonesia, walaupun di tahun 89-90 dia pernah absen dari ajang itu tapi dia kembali lagi dipercaya mengikuti ajang yang sama di tahun 1991.
Buat kalian yang mau menambahkan lagu Festifal Harvey di tahun '82 & '83 saya akan sangat berterima kasih sekali.
Dan sayapun masih mencari single "Indonesia Jaya", Mungkin kalian ada yang tau di album apa?



Selain ajang festival tingkat nasional Harvey juga sering terpilih mewakili Indonesia untuk ajang festival lagu Internasional.
Tapi memang begitu lah Harvey… Saking jagonya menjiwai lagu, jenis musik apapun bisa terasa enak kalo dia yang nyanyi.
Mulai dari Keroncong, Bosas, sampe lagu dengan beat yang cepat pun tetap cocok.
Harvey juga sepertinya banyak pengelaman bermusik dengan musisi dari berbagai jenis musik, malahan A.Riyanto (ayah dari Lisa A.Riyanto) pun pernah membantu album perdana dia bersama Rafika Duri.
Belum lagi Ireng Maulana dengan sentuhan bosas-nya juga pernah membuat album bersama: “Harvey-Ireng” di Musica.
Selain dari Musica Harvey pun banyak menghasilkan album di Recording lain seperti Billboard, Insan record dan terakhir Warner Music Indonesia.
Mungkin bang Elfa adalah yang paling sering membuatkan lagu dan aransemen untuk Harvey diluar albumnya. Mengingat kebanyakan ajang Festival International selalu melibatkan nama mereka berdua.



Tapi harvey punya kecenderungan sering memasukan lagu lagu Hits lamanya dialbum album barunya. Kalo kebiasaan ini terus dilanjutkan bukan tidak mungkin penggemar Harvey akan merasa kecewa dan bisa berakibat buruk juga untuk penjualan album berikutnya dikarenakan akan timbulnya kebosanan.
Entah apa tujuan dari pemunculan hits hits lama tersebut. Apa untuk mendongkrak penjualan juga? Kenapa tidak dibuat mini album saja untuk menghilangkan kesan asal asalan.
Saya juga sedikit kecewa dengan album “Begitulah Cinta” produksi Warner, karena aransement ulang dari lagu lagu Hits Harvey menurut saya tidak lebih indah dari aransemen aslinya.
Aransemen lama lagu lagu harvey begitu terasa hidup dan evergreen sekali dan harvey bernyanyi all out karena aransemennya sangat mendukung.
Tapi di album “Begitulah Cinta” ini Harvey bernyanyi seperti setengah hati, tidak ada emosi yang terasa sama sekali, semuanya datar datar saja.
Kalian bisa bandingkan sendiri lagu : Selamat Datang Cinta versi asli dan aransemen baru. Tidak ada lengkingan dan luapan emosi dari suara Harvey yang terasa diaransemen baru. Sungguh disayangkan. Padahal Andy Riyanto adalah salah satu arranger favorit saya juga, tapi entah kenapa di album Harvey ini rasanya masih banyak kekurangannya.
Saya selipkan list beberapa lagu single dan Album dia diluar album pop Indonesia lama dan album Bosas-nya walaupun sangat tidak lengkap dan belum pantas saya sebut discography tapi mudah mudahan ada gunanya. Sambil menunggu Harvey buat “Graha Maya” sendiri…Amien.. Ditunggu yah…
Love you… Vey..

ALBUM


1.Harvey & Rafika Duri Vol.1
Produksi : Musica
2.Harvey (Pop Indonesia) Vol.2
Produksi : Musica
3.Harvey Malaiholo
(Mungkinkah Kau Kembali) Vol.3
Produksi : Musica
4.Harvey – Ireng Maulana Vol.1
Produksi Musica
5.Harvey – Ireng Maulana Vol.2
Produksi : Musica
6.Harvey & Tina (Melagukan Titik Hamzah)
Produksi : Insan Record 1984
7.Harvey & Elfa
Produksi : Billboard Ind. 1986
8.Mau Tak Mau
Produksi : Musica 1990
9.Tetaplah Bersamaku
Produksi : WEA 1997
10.Sentuhan Kasih
Produksi : WEA 1999
11.Begitulaah Cinta (Feat Sheila Majid)
Produksi : WEA 2001

Kompilasi & Single

12. Festival Lagu Populer Indonesia 1980
Judul : Surya Khatulistiwa
Produksi : Pramaqua & Asiri 1980
13. Festival Lagu Populer Indonesia 1981
Judul : Jayalah Indonesia (Gerenimo V + Lex Trio)
Produksi : Asiri 1981
14. Festival Lagu Populer Indonesia 1984
Judul : Tabir Tercinta
Produksi : Irama Tara & Asiri 1984
15. Festival Lagu Populer Indonesia 1985
Judul : 1. Semoga Lestari
2. Selamat Datang Cinta
Produksi : Irama Tara & Asiri 1985
16.Festival Lagu Populer Indonesia 1986
Judul : Seandainya Selalu Satu
Produksi : Billboard & Asiri 1986
17. Festival Lagu Populer Indonesia 1987
Judul : Kusadari
Produksi : Bulletin & Asiri 1987
18. Festival Lagu Populer Indonesia 1988
Judul : 1. Begitulah Cinta
2. Ternyata
Produksi : TEAM Record & Asiri 1988
19. Festival Lagu Populer Indonesia 1991
Judul : Haruskah
Produksi : Flower Record & Asiri 1991
20.Indonesia`s TOP ‘89
Judul : Benang Benang Asmara Feat. Lita Zen
21. Karimata
Album : Pasti
Judul : Kisah Kehidupan
Produksi : Prosound 1987
22. Ruth Sahanaya
Album : Tak Kuduga
Judul : September Pagi
Produksi : Aquarius 1989
23. Adjie Soetama & Friends
Judul : Nita
Produksi : Granada
24. Iwan Fals & Friends
Judul : 1. Pesta
2. Sesaat Kau Hadir
Produksi : Musica
25. Oddie Agam
Album : Kesempatan
Judul : Cucu Adam & Hawa
Produksi : Team Record
26. Bimbo Vol.106
Judul : 1. Kita Adalah Satu
2. Aku Yang Sendiri
3. Sahabat
27. Festifal lagu Populer 1989
Judul : Mencari
Produksi : Atlantic Record
28. Pop Song Festival XI Tahun 1983
Judul : You Are The One
Produksi : Musica
30. Indonesia 6
Judul : 1. Janji
2. Bawalah Daku Feat. Fairuz