Indonesia’s Male Vocalist
Begitu banyak penyanyi pria di Indonesia tetapi tidak banyak yang memiliki ciri dan daya tarik vokal yang begitu dahsyat.
Sebut saja Tompi, Harvey Malaiholo dan Utha Likumahua yang mempunyai keunikan itu yang bisa menjadi ciri khas mereka dan mampu membuat semua lagu yang mereka bawakan begitu indah.
Lalu apakah modal suara emas mereka bisa membawa mereka selamanya terus diminati dan tetap dinanti?
Sangat mudah untuk melempar pertanyaan itu tapi agak sulit untuk menjawabnya mengingat banyak sekali faktor penyebabnya selain dari faktor hoki si penyanyinya juga.
Mungkin salah satu faktor yang paling sering terjadi adalah karena kecenderungan pencinta musik fanatik adalah menyukai salah satu stream musik dan setia dengan musiknya. Nah… masalahnya adalah apakah si penyanyi mampu mempertahankan jalur musiknya?
Kadang alasan “mencoba sesuatu yang baru” sering menjadi pemicu perubahan jalur musik mereka. Lalu perubahan seperti apa yang bisa diteima itu? Mungkin perubahan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bagus bisa disebut suatu progress, tapi tidak jarang perubahan itu menjadi bumerang buat si penyanyi itu sendiri dan kadang menjadi dilema juga kalo si penyanyi hanya mempertahankan apa yang ada malah ditinggalkan juga karna terkesan sangat membosankan.
Salah satu contoh yang membuat aku sangat prihatin adalah perubahan musiknya Utha.
Dengan kekuatan jazzy vocal-nya Utha pernah berkolaborasi dengan banyak musisi jazz kelas satu Indonesia sebagai pengiring musiknya baik dialbum maupun di pentas pentas musik jazz dalam dan luar negeri, for your info Utha juga pernah membuat rekaman di Life Recording Singapore.
Musisi yang pernah bekerja sama dengan Utha antara lain adalah Benny Likumahua (kakak kandung), Embong Raharjo, Rully Johan, Yoppie Item, Christ Kaihatu, Chandra Darusman, Addie MS, Erwin Gutawa, Dodo Zakaria dan masih banyak lagi. Amazing bukan…???
Dari sedikiiiit musisi jazz yang saya sebut diatas, kalian semua pasti bisa membayangkan betapa indah dan exclusive-nya album dan musik dari seorang Utha Likumahua pada masa itu. Penyanyi Pria Indonesia mana yang punya kesempatan seperti dia?
Sayangnya nyong Ambon kelahiran 1 Agustus 1955 dan bernama lengkap “Doaputra Ebal Johan Likumahua” kurang bisa mempertahankan prestasinya itu.
Keadaan seperti itu juga banyak dialami oleh penyanyi penyanyi lain yang antara lain juga diakibatan oleh perubahan drastis dari jalur musik mereka setelah mereka mendapatkan label rekaman baru atau memang keinginan mereka sendiri untuk bereksperiman dengan suatu aliran musik baru, anehnya hal seperti ini rata rata dialami oleh mereka yang lepas dari Jackson Record. Selepas dari Jackson Record rata rata mereka mempunyai kecenderungan mengalami penurunan dari kualitas musik mereka.
Kebetulan juga Utha adalah salah satu penyanyi keluaran Jackson juga.
Memang salah satu kelebihan Jackson record selain kecangihan perangkat & kualitas rekamannya adalah kemampuan dari Bpk. Jackson Arief yang memang paling jago dalam menggandeng musisi musisi top Indonesia pilihan yang belum tentu bisa ditandingi oleh recording manapun pada masa itu. Mungkin itu juga salah satu penyebabnya.
Kalo melihat dari sejarah perjalanan musik Utha pada awal kemunculannya dulu hampir mirip dengan perjalanan karir Tompi sekarang ini, dengan keunikan gaya dan suaranya, Tompi sukses dan terkenal sebagai vokalis Bali Lounge dan akhirnya ditaun berikut Tompi berhasil dan sukses membuat solo album ditaun 2005 lalu.
Selain kekuatan suara yang membuat Tompi begitu populer, Tompi juga mahir membuat lagu.
Hampir semua lagu pada album solonya maupun album Bali Lounge dibuat oleh Tompi. Kekuatan itu lah yang tidak dimiliki oleh Utha maupun Harvey, walaupun Utha juga pernah membuat lagu (karya bersama) tapi tidak se-produktif Tompi.
Kalo melihat kemampuan yang dimiliki Tompi, rasanya dia mampu bertahan lebih lama lagi asalkan dia tetap konsisten dan bisa mempertahankan jalur musiknya atau membuat sesuatu yang lebih baik lagi bukan sebaliknya atau aji mumpung melakukan segala tawaran bermusik tapi melupakan main steram-nya seperti yang terjadi pada Utha yang terlalu banyak menerima tawaran bernyanyi single di beberapa label yang musiknya melenceng jauh dari musik asli dia, akhirnya orang terlupakan akan jatidiri bermusik Utha yang sesungguhnya.
Beberapa label sepertinya memanfaatkan kekuatan musik dan lagu lagu Utha tempo dulu (dialbum album produksi Jackson Record album 1-4) untuk dijadikan umpan untuk mendongkrak penjualan album Utha yang baru di label label mereka.
Contohnya saja single “Kuingin” produksi Aquarius dan “Untuk Apa Lagi” produksi Team Record semuanya didongkrak oleh lagu lagu Hits produksi Jackson. What a pity…
Itulah ironisnya… Kenapa Jackson sendiri tidak membuat kompilasinya?
Kenapa selalu lagu lagu produksi Jackson dimanfaatkan label label lain?
Buat para pecinta Utha saya selipkan sedikiiit Discography dia yang mungkin baru ada di blog punya saya ini.
Karena setelah beberapa kali berusaha mencari di internet tentang album album milik dia ternyata belum ada satupun yang menulisnya. Mudah mudahan setelah saya akan ada yang mau meng-compile lagi lebih detail tentang album Utha atau Utha sendiri yang mau membuat “Graha Maya” seperti artis artis lain… Amien
Love You…Utha!!
Album
1. Nada & Apresiasi (Tersiksa Lagi)
Produksi Granada
2. Bersatu Dalam Damai
Produksi :Jackson Record 1983
3. Aku Pasti Datang
Produksi : Jackson Record 1985
4. Aku Teteap Cinta
Produksi : Jackson Record 1986
5. Puncak Asmara
Produksi : Atlantic & Jackson
6. Tak Sanggup Lagi
Produksi : Aquarius 1993
Kompilasi & Single
7. Dasa Tembang Tercantik 1981
Judul : Tembang Pribumi
Produksi Prambors
8. Festival Lagu Populer Indonesia 1984
Judul : Biru Selintas Rindu
Produksi ASIRI dan Irama Tara
9. Kuingin
Produksi Aquarius
10. Untuk Apalagi
Produksi Team Record 1990
11. Utha Likumahua Classic
Produksi Chlarity Record
12. Mungkinkah Terjadi (Bersama Trie Utami)
Produksi Boulevard Record
13. Kisah Kehidupan (Bersama Trie Utami)
Produksi Flower Record
14. Emerald
Vokalis tamu
15. Festival Lagu Populer Indonesia 1987
Judul : Sesaat Kau Hadir
Produksi Bulletin Indonesia
16. Festifal Lagu Populer 1989
Judul : Bias Warna
Produksi Atlantic Record 1989
17. Beri ½ Saja (Oddie-Utha-Ahmad)
Produksi Union Artis & RCA 1988
18. Suara Persaudaraan
Judul : Perdamaian (Bersama Vina Panduwinata)
Produksi Aquarius & Co.
19. Dasa Tembang Tercantik LCLR ‘88-89
Judul : Sejuta Mimpi
Produksi : Prambors & Atlantik Record
20. Kharisma Satu
Judul : Kepastian
Produksi : Arca Record
21. Duet Plus
Judul : Percayalah bersama Vonny Sumlang
Produksi : Eka Record 1989
22. 10 Bintang Khatulistiwa
Judul : Dansa Suka Suka
Produksi : Billboard 1990
23. Utha Koleksi Klasik
Produksi : Prosound
Lain Utha, lain halnya juga dengan Harvey Malaiholo…
Walaupun vokalnya tidak se-jazzy Utha dan Tompi tapi Harvey punya banyak kelebihan (selain "kelebihan" dibibir indahnya tentunya).
Suaranya yang kharismatik mampu menghipnotis setiap orang yang mendengarnya.
Rasanya adeeeem banget denger dia menyanyi.
Mungkin penyanyi pria yang “tersulit” dicari lagunya adalah Harvey. Kenapa saya bilang tersulit? Karena memang single-nya sudah terlalu banyak dibandingkan dengan Albumnya. Selain itu tahun keluaran single-nya juga sudah terlalu lama mengingat perjalanan karirnya yang sudah mencapai 30 tahunan dan saya pun kala itu mungkin masih berusia 2 tahunan jadi rasanya tidak mungkin saya bisa mengikuti semua lagu milik dia, sekolah aja belum… Hehehe.
Saking banyak lagu single beliau yang tercecer dimana mana dan kadang banyak lagu lagu yang terasa tidak penting, misalnya saja lagu “Sesaat Kau Hadir” milik Utha dan lagu “Pesta” milik Elfa’s Singer pernah dia nyanyikan di album Kemesraan produksi Musica, sayangnya musik pengiringnya sangat simple sekali dan terkesan seadanya sehingga sangat timpang sekali jika dibandingkan dengan kualitas suara Harvey, semua itu menyebabkan bumerang buat harvey sendiri, kebanyakan orang berpendapat kalo versi asli lagu itu lebih bagus dari pada dinyanyikan Harvey. See…Ga penting banget kan?? Mungkin akan lain kalau saja penggarapan musiknya lebih bagus pasti hasilnya pun akan maksimal.
Lalu dia juga pernah ikut nyanyi keroyokan di Album Oddie Agam (Kesempatan) yang saking keroyokannya jadi ga jelas harmonisasi suaranya, tapi lain dengan album : " Melagukan, Titik Hamzah", Walaupun dialbum itu ada beberapa lagu recycle milik Berlian Hutahuruk, Bob Tutupoli dan Vina Panduwinata tetapi karena aransemen Addie MS yang begitu indah, Harvey mampu membuat lagu lagu tersebut jauh lebih indah dari versi pertama dan sebagian dinyanyikan secara duet bersama Tina Lex Trio.
Prestasi terbaiknya adalah sembilan kali berturut turut setiap tahunnya sejak tahun 80 sampai 88 dipercaya membawakan lagu lagu untuk ajang Festival Lagu Populer Indonesia, walaupun di tahun 89-90 dia pernah absen dari ajang itu tapi dia kembali lagi dipercaya mengikuti ajang yang sama di tahun 1991.
Buat kalian yang mau menambahkan lagu Festifal Harvey di tahun '82 & '83 saya akan sangat berterima kasih sekali.
Dan sayapun masih mencari single "Indonesia Jaya", Mungkin kalian ada yang tau di album apa?
Selain ajang festival tingkat nasional Harvey juga sering terpilih mewakili Indonesia untuk ajang festival lagu Internasional.
Tapi memang begitu lah Harvey… Saking jagonya menjiwai lagu, jenis musik apapun bisa terasa enak kalo dia yang nyanyi.
Mulai dari Keroncong, Bosas, sampe lagu dengan beat yang cepat pun tetap cocok.
Harvey juga sepertinya banyak pengelaman bermusik dengan musisi dari berbagai jenis musik, malahan A.Riyanto (ayah dari Lisa A.Riyanto) pun pernah membantu album perdana dia bersama Rafika Duri.
Belum lagi Ireng Maulana dengan sentuhan bosas-nya juga pernah membuat album bersama: “Harvey-Ireng” di Musica.
Selain dari Musica Harvey pun banyak menghasilkan album di Recording lain seperti Billboard, Insan record dan terakhir Warner Music Indonesia.
Mungkin bang Elfa adalah yang paling sering membuatkan lagu dan aransemen untuk Harvey diluar albumnya. Mengingat kebanyakan ajang Festival International selalu melibatkan nama mereka berdua.
Tapi harvey punya kecenderungan sering memasukan lagu lagu Hits lamanya dialbum album barunya. Kalo kebiasaan ini terus dilanjutkan bukan tidak mungkin penggemar Harvey akan merasa kecewa dan bisa berakibat buruk juga untuk penjualan album berikutnya dikarenakan akan timbulnya kebosanan.
Entah apa tujuan dari pemunculan hits hits lama tersebut. Apa untuk mendongkrak penjualan juga? Kenapa tidak dibuat mini album saja untuk menghilangkan kesan asal asalan.
Saya juga sedikit kecewa dengan album “Begitulah Cinta” produksi Warner, karena aransement ulang dari lagu lagu Hits Harvey menurut saya tidak lebih indah dari aransemen aslinya.
Aransemen lama lagu lagu harvey begitu terasa hidup dan evergreen sekali dan harvey bernyanyi all out karena aransemennya sangat mendukung.
Tapi di album “Begitulah Cinta” ini Harvey bernyanyi seperti setengah hati, tidak ada emosi yang terasa sama sekali, semuanya datar datar saja.
Kalian bisa bandingkan sendiri lagu : Selamat Datang Cinta versi asli dan aransemen baru. Tidak ada lengkingan dan luapan emosi dari suara Harvey yang terasa diaransemen baru. Sungguh disayangkan. Padahal Andy Riyanto adalah salah satu arranger favorit saya juga, tapi entah kenapa di album Harvey ini rasanya masih banyak kekurangannya.
Saya selipkan list beberapa lagu single dan Album dia diluar album pop Indonesia lama dan album Bosas-nya walaupun sangat tidak lengkap dan belum pantas saya sebut discography tapi mudah mudahan ada gunanya. Sambil menunggu Harvey buat “Graha Maya” sendiri…Amien.. Ditunggu yah…
Love you… Vey..
ALBUM
1.Harvey & Rafika Duri Vol.1
Produksi : Musica
2.Harvey (Pop Indonesia) Vol.2
Produksi : Musica
3.Harvey Malaiholo
(Mungkinkah Kau Kembali) Vol.3
Produksi : Musica
4.Harvey – Ireng Maulana Vol.1
Produksi Musica
5.Harvey – Ireng Maulana Vol.2
Produksi : Musica
6.Harvey & Tina (Melagukan Titik Hamzah)
Produksi : Insan Record 1984
7.Harvey & Elfa
Produksi : Billboard Ind. 1986
8.Mau Tak Mau
Produksi : Musica 1990
9.Tetaplah Bersamaku
Produksi : WEA 1997
10.Sentuhan Kasih
Produksi : WEA 1999
11.Begitulaah Cinta (Feat Sheila Majid)
Produksi : WEA 2001
Kompilasi & Single
12. Festival Lagu Populer Indonesia 1980
Judul : Surya Khatulistiwa
Produksi : Pramaqua & Asiri 1980
13. Festival Lagu Populer Indonesia 1981
Judul : Jayalah Indonesia (Gerenimo V + Lex Trio)
Produksi : Asiri 1981
14. Festival Lagu Populer Indonesia 1984
Judul : Tabir Tercinta
Produksi : Irama Tara & Asiri 1984
15. Festival Lagu Populer Indonesia 1985
Judul : 1. Semoga Lestari
2. Selamat Datang Cinta
Produksi : Irama Tara & Asiri 1985
16.Festival Lagu Populer Indonesia 1986
Judul : Seandainya Selalu Satu
Produksi : Billboard & Asiri 1986
17. Festival Lagu Populer Indonesia 1987
Judul : Kusadari
Produksi : Bulletin & Asiri 1987
18. Festival Lagu Populer Indonesia 1988
Judul : 1. Begitulah Cinta
2. Ternyata
Produksi : TEAM Record & Asiri 1988
19. Festival Lagu Populer Indonesia 1991
Judul : Haruskah
Produksi : Flower Record & Asiri 1991
20.Indonesia`s TOP ‘89
Judul : Benang Benang Asmara Feat. Lita Zen
21. Karimata
Album : Pasti
Judul : Kisah Kehidupan
Produksi : Prosound 1987
22. Ruth Sahanaya
Album : Tak Kuduga
Judul : September Pagi
Produksi : Aquarius 1989
23. Adjie Soetama & Friends
Judul : Nita
Produksi : Granada
24. Iwan Fals & Friends
Judul : 1. Pesta
2. Sesaat Kau Hadir
Produksi : Musica
25. Oddie Agam
Album : Kesempatan
Judul : Cucu Adam & Hawa
Produksi : Team Record
26. Bimbo Vol.106
Judul : 1. Kita Adalah Satu
2. Aku Yang Sendiri
3. Sahabat
27. Festifal lagu Populer 1989
Judul : Mencari
Produksi : Atlantic Record
28. Pop Song Festival XI Tahun 1983
Judul : You Are The One
Produksi : Musica
30. Indonesia 6
Judul : 1. Janji
2. Bawalah Daku Feat. Fairuz
4 comments:
mas ano...ada duet CINTA DI JALAN illahi (utha+bornok hutauruk) tapi aku lupa ada di album mana? mungkin album duet mereka? tapi penciptanya DORIE KALMAS
aku boleh gak direkamin MAU TAK MAU/atawa album2 harvey+Elfa's (kugapai hari esok)
anton
trus duet HARVEY ama fairuz? di album FAIRUZ? hehheheeh judulnya lupa...tapi kamu rekamin ke aku juga
bawalah daku?
anton
Utha menclok di lagu TERIMA KASIH
album HIP Hip hura CHRISYE (thn lupa) cipt adjie sutama
----------------------------------
Utha muncul juga di album DIAN PP
(gadis di cafetaria) lagunya LALALALA
jeung anita
(wakakakkaa)
kamu sangat berbakat jadi jurnalis, ngelamar atau kirim artikel atuh ke koran2...wawasan kamu yang kaya tentang musik membuat tulisan kamu bener-bener kayak wartawan musik euy..bravo..bravo bravo hargonyo?
gue seurieus euy!!!
keep up a good work!!
Post a Comment