Begitulah judul salah satu buku karya beliau…
Memang dunia tarik suara tidak ditinggalkannya, mungkin perubahan alur musik yang membuatnya seperti hilang dari industri musik negeri ini.
Tapi “kemunculannya” kembali dengan segala perubahannya drastisnya tidak mengurangi kecintaan saya terhadap sosok wanita cerdas ini, justru kekaguman yang amat sangat yang pasti akan tersirat dari setiap siapa saja yang melihat wanita ini sekarang, termasuk saya.
Setelah pernah menyandang gelar seorang penyanyi papan atas diawal 80-an, kemudian beberapakali pernah mendapatkan penghargaan berkat kekuatan acting-nya yang dahsyat, lalu juga dia juga terbilang produktif untuk menulis buku , puisi dan mencipta lagu , juga aktifis dari sebuah partai politik, aktif didunia pendidikan terutama pendidikan untuk anak anak Indonesia, pengajar dibeberapa yayasan dan perguruan tinggi, menjadi “keynote” pada seminar seminar di kota kota besar di Indonesia, pemandu acara keagamaan di beberapa stasiun TV swasta dan TVRI, dan bukan tidak mungkin sebentar lagi orang akan akrab memanggilnya dengan sebutan ibu “Ustadzah.”
Sudah tergambar siapa kah sosok wanita yang saya uraikan diatas?
Kalo belum mungkin yang ini akan lebih membantu.
Ternyata sangat luar biasa perjalanan karir wanita cerdas bernama lengkap “Titi Widoretno Warisman” ini.
Entah berapa banyak lagi kabisa dari seorang ibu dengan 3 orang anak ini yang belum anda dan saya ketahui lagi.
Tapi siapa sangka wanita yang sekarang menjadi seorang Ustadzah ini adalah seorang Mualaf?
Konon dia juga adalah penasehat spiritual dari Dian Sastro, yang berkat jasa beliau juga Dian menjadi seorang mualaf yang lebih bisa mendalami Islam berkat puisi puisi yang ibu ustadzah tulis.
Hmmm… sudah pada tau dong siapa ibu ustadzah yang saya maksud itu??
Benar sekali… Tidak lain dan tidak bukan dia adalah “Neno Warisman”.
Tidak banyak yang saya ketahui tentang perjalanan karir beliau, tapi suara merdu dan musik beliau di taun 80-an dulu masih selalu saya putar.
Lengkingan suaranya yang khas, mungkin masih akan bisa sesekali kita nikmati lagi karena beliau masih juga menyempatkan untuk bernyanyi walaupun dijalur musik yang berbeda, walaupun gaya “centil”nya, kelincahannya dan “kegenitan” beliau dalam meng-ekspresikan lagu lagu “Jadoel “ (Jaman doeloe)-nya mungkin sudah tidak akan bisa kita saksikan lagi.
Melihat dari sejarah bermusiknya, beliau adalah salah satu penyanyi yang selalu beruntung dalam mendapatkan musisi pendukung disetiap albumnya.
Mungkin yang paling berjasa dalam karirnya adalah (lagi lagi) bang “Erwin Gutawa”
Entah kenapa saya sering dan semangat sekali kalo menulis tentang si abang ini yah? Mungkin karena semua lagu lagu, penyanyi dan musik kegemaran saya adalah memang kebanyakan musiknya digarap oleh bang Erwin dan salah satu single terbaik dari mba Neno bersama bang Erwin adalah : “ Terjadi Lagi” yang merupakan single ciptaan bang Erwin bersama groupnya “Karimata”.
Selain itu ada juga James F. Sundah, Guruh Soekarno Putra, Dwiki Darmawan, Aminoto Kosin, Chandra Darusman, Dodo Zakaria, Billy J.B., Eramono, Fariz RM, Adjie Soetama, Dorie Kalmas juga pernah menjadi pencipta lagu dan pengiring musiknya. Jadi tergambar sudah betapa “spekta” kualitas musikal dari seorang Neno Warisman kala itu dan masih sangat sulit dicari tandingannya, mungkin selain Neno kita juga tau bahwa January Christy, Atiek CB dan Ruth Sahanya adalah juga anak emas dari bang Erwin walaupun yang paling terlihat setia bersama bang Erwin hanyalah Uthe.
Saya tidak tau persis berapa jumlah album milik Neno ini, mengingat banyaknya perubahan musik beliau setelah bang Erwin tidak lagi bersama Neno sehingga sebagian musiknya kadang ada yang kurang begitu saya minati dan akhirnya kadang menjadi ‘missing link’ dari pengetahuan musik saya mengenai perkembangan musik mba Neno kala itu.
Beralih ke penampilan mba Neno…
Apa yang istimewa dari penampilan Mba Neno pada taun 80-an?
Kalian bisa membandingkan beliau pada jaman itu dengan Agnes Monica dimasa sekarang!
Mengapa Agnes Monica?
He..he..he.. Kalo melihat usia nya pada saat itu dan kemampuan berakting dan menyanyi yang menonjol mungkin kita akan teringat Agnes pada masa ini. Walaupun jalur musik yang Agnes punya masih belum bisa disebut musik yang mapan. Perjalanan musik Agnes masih bisa dibilang hanyalah musik “transisi” yang masih mencari jati diri untuk bermusiknya atau boleh dibilang musik Agnes adalah musik “high school” karena nyata nyata konsumen terbesar dari musik Agnes rata rata adalah anak anak SMP dan SMU saja. Lain halnya dengan Neno yang sejak awal karir sudah mempunyai kematangan dan jati diri dalam hal bermusiknya. Hal lain yang mengingat Neno dengan Agnes adalah gaya rambutnya dan accecoris rada rada mirip walaupun Neno tidak terlalu Nge-punk.
He..he..he.. tapi sekali lagi maaf ini hanya sebagai perbandingan saya saja. Semoga tidak ada yang tersinggung… Maaaaaf….
Berikut saya sisipkan beberapa penampilan Neno pada cover album album beliau pada sekitar tahun 80-an.
Semoga ada manfaatnya dan bisa menjadi nostalgia buat mereka yang juga menyukai suara dan musik Neno “tempo doeloe” dan kalian bisa juga melihat sebagian List album dan photomorphosis beliau dari sebagian album albumnya.
Album
1. Asmaraku2. Matahariku
Produksi 1982
3. Kulihat Cinta Dimatanya OST Cinta Dibalik Noda
Produksi DS Record 1986
4. Katakan Cinta Padaku
Produksi DS Record 1987
5. Bersama Berdua Selamanya
Produksi 1988
6. Sebuah Obsesi
Produksi Grammy Record 1989
Single
7. Festival Lagu Populer Indonesia 1986Produksi Asiri & Billboard 1986
Judul : Getar Asmara
8. Album Fariz RM : “Do Not Erase”
Judul : Nada Kasih
Produksi : Grammy Record 1987
9. Adjie Soetama & Friends
Produksi : Granada Record
Judul : Bye Bye Cherio
10. Biar Saja
11. Album : “Eramono”
Produksi : TEAM Record 1987
Judul : Biar Dia Berlalu
Ada satu single mba Neno yang menurut aku ini juga adalah single terbaik beliau setelah tidak lagi bersama bang Erwin.
Single tersebut terdapat dialbum debut milik Eramono dan dinyanyikan secara duet dan diberi judul : “ Biar Dia Berlalu”. Album ini adalah termasuk album favorit saya, walaupun ada beberapa album Eramono lainnya tetapi hanya album debut ini saja yang saya suka.
Di album ini selain Neno Warisman, Eramono pun mengajak Andi Meriem Mattalatta untuk berduet di single “Kenangan Asmara”.
Yang luar biasa dari album keluaran taun 1987 ini adalah meskipun Eramono adalah pendatang baru dan ini adalah album debut-nya tetapi hampir semua lagu di album ini pernah menjadi “Hits”.
Ada dua lagu yang punya nuansa berbeda dari lagu lainnya dialbum Eramono ini, kedua lagu tersebut menjadi terasa lebih fussion dengan sentuhan vokal jazz-nya “Shanti Faraquela”, tapi entah kenapa tidak ada kelanjutan karir musik dari Shati ini padahal kualitas suara dia mirip dengan Kemala Ayu, Syaharani dan Emil S. Praja.
Mungkin Eramono membawa Shanti dialbum ini karena corak suara Shanti ini mengingatkan mantan vokalis “Spirit” band, Kemala Ayu yang juga adalah Group Band yang dibentuk oleh Eramono.
Untuk Andi Meriem sendiri sebenarnya belum terlalu akrab dengan jalur musik seperti ini. Andi merubah jalur musiknya ke jalur yang lebih matang lagi setelah berkolaborasi dengan bang Harry Sabar dialbum “Nuansa Biru”.
Berkat “kejelian” mas Harry Sabar akan potensi dan keunikan suara dari mba Andi Meriem Mattalatta ini, akhirnya Bang Harry Sabar berhasil membuat “Image” baru untuk Diva Pop ini selepas dari Musica Studio.
Bagi pengamat lagu lagu mba Andi pasti setuju kalo album keluaran tahun 1986 yang diberi judul “Nuansa Biru” yang seluruh lagunya dibuat oleh Mas Harry Sabar ini sangat merubah “Image” bermusik dari seorang Andi Meriem Mattalatta yang terlanjur dikenal dengan lagu berjenis Pop yang cenderung cengeng.
Perubahan musiknya ini tentu saja karena peranan musik dari musisi pendukungnya juga.
Kali ini musisi pendukungnya tidak tanggung tanggung, bukan hanya musisi lokal seperti Harry Sabar dan Johan Sanjaya selaku Music Director tapi beberapa musisi dari luar negeri pun ikut menyumbang kabisa di album ini antara lain: Dave Koz, Bil Severance, Jonathan Merrill, Ken Navarro dan masih banyak lagi.
Belum Lagi album ini direkam bukan di dalam negri, melainkan di beberapa studio rekaman berbeda di Hollywood, California.
L u a r B i a s a !!!
Jadi pasti sangat terasa selakali perbedaan musik mba Andi pada saat di Musica dengan album keluaran Oceana Record International & Billboard Indonesia ini.
Jadi siapa sangka kalo Dave Koz yang begitu tenar di era sekarang ini dulunya hanya lah seorang musisi pengiring album artis Indonesia.
Hebat ga tuh Mba Andi ??
Hebat ga tuh Musik Indonesia ??
Bravo Musik Indo… Bravo Classic Indo…
1 comment:
adhuu boleh kah aku minta rekaman album eramono dan neno? hehehhe thanks
anton
Post a Comment